Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Al-Qur'an telah diterjemahkan ke banyak bahasa termasuk bahasa Inggris. Namun, penerjemah Al-Qur'an yang berbeda menghasilkan Al-Qur'an versi bahasa Inggris yang berbeda karena setiap penerjemah menggunakan teknik penerjemahan yang berbeda untuk menerjemahkan Al-Qur'an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat teknik yang paling dominan digunakan penerjemah dalam menerjemahkan Al-Qur'an; Teknik Adaptasi, Amplifikasi, Padanan Mapan, dan Penerjemahan Literal.. (Kembaren, 2018)
Mengapa bahasa mesti berbeda, karena memang kita memiliki latar belakang berbeda baik dari gen biologis, apalagi pendidikan terlebih profesi yang menjadikan kita dapat berpendapat.
Dengan latar belakang berbeda, itu berarti mengakui bahwa secara individual seseorang memiliki kemampuan yang tidak sama satu dengan lainnya.
Memaknai semua ucapan di dunia ini boleh sama pada hal tertentu, tetapi untuk konsumsi pribadi boleh saja berbeda, karena situasi, atau lingkungan yang ia alami. Intinya bila berbeda dan itu tidak merusak tatanan kesepakatan maka itu indah, dan boleh saja.
Mengapa perlu terjemah, karena terdapat jarak yang sangat jauh dari pengalaman antara satu individu dengan lainnya, bahkan satu komunitas dengan lainnya.
Diperlukan pemaknaan yang sama sehingga kita mempercayai orang tertentu untuk menjadi jembatan antara satu komunitas dengan lainnya, agar apa yang kita perbincangkan tidak jauh dari apa yang dituju.
Penerjemah dianggap penting bukan saja karena meneruskan pesan agar sampai, tetapi menyatukan pesan budaya bahwa kitab boleh berbeda tetapi saling bertukar untuk kebaikan itu penting.
Terjemah di era modern menjadi disiplin ilmu, bahkan mata kuliah terjemah banyak diajarkan khususnya di kelas-kelas bahasa dan budaya. Karena menjadi ilmu maka perkembangan terus dilakukan, lewat penelitian, riset dan pengembangan, praktik baik, serta demonstrasi natural.
Bayangkan seseorang bicara dengan bahasa lain, kita menggunakan satu alat langsung kita terima dengan telinga bersuara dengan bahasa yang kita kenal selama ini.
Pembicara menggunakan alat (teknologi komunikasi), pendengar menggunakan alat (teknologi komunikasi), dikemas agar sampailah pesan dengan baik, disanalah teknologi pendidikan berperan.
Les, kursus, pelatihan untuk kemampuan berbahasa itu adalah natural dan penting sebagai bagian aktualisasi diri, tetapi bukan sebuah hambatan bila orang tidak sempat, tidak mampu untuk melakukan kunjungan ke luar negeri karena berbeda bahasa.
Aplikasi penerjemahan adalah sebuah tawaran teknologi informasi untuk kegiatan komunikasi, baik antar individu, komunitas maupun global. Bayangkan dengan tiga langkah dalam 13 detik kita dapat menterjemahkan satu naskah kedalam bahasa lain apa saja yang kita inginkan, tulisan, lisan.
Bahkan tawaran aplikasi seperti; Google Translate, Naver Papago, Microsoft Translator, DeepL Translator, SayHi Translate, semuanya memiliki keunggulan, dan menyenangkan bagi penggunanya. Inilah bahasa, itulah terjemah, dan itulah perkembangan yang terjadi hari ini.
Pendidik inspiratif kini membutuhkan penerjemah antara bahasa yang digunakan oleh orang tua kepada anaknya, bahasa dunia pendidikan ke bahasa anak yang mengalami pembelajaran, bahasa yang digunakan oleh para pengajar kepada peserta didik yang “kegilaan” menggunakan gadget.
Teknologi terus berkembang, pendidikan terus dimanjakan, kini tinggal kita bagaimana menjadikan kedua sisi ini menjadi hal yang membawa kebaikan.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.