Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Mengajar adalah menumbuhkan dan menyempurnakan pola laku, membina kebiasaan dan kemahiran menyesuaikan diri kepada keadaan yang berubah-ubah, maka metode mengajar harus mampu mendorong proses pertumbuhan dan penyempurnaan pola laku, membina kebiasaan dan mengembangkan kemahiran untuk menyesuaikan diri. (Rooijakkers,1990:xix).
Pola laku atau tingkah laku yang akan menjadi perilaku seseorang dan itulah cermin kejiwaan yang tampil dapat dilihat oleh orang lain. Tingkah laku dapat tumbuh bila dirangsang oleh keadaan yang ada di sekelilingnya, tetapi juga lingkungan dapat menentukan apakah tingkah laku dapat mencapai kesempurnaan atau tidak.
Ini jelas mengisyaratkan bahwa lingkungan sangat penting dalam belajar, dan mengajar harus memanfaatkan lingkungan seoptimal mungkin baik sebagai media, sebagai sumber belajar maupun strategi.
Catatan pertama kita adalah tingkah laku akan sempurna menjadi perilaku bila kegiatan mengajar menyeimbangkan antara lingkungan, keadaan, serta perkembangan individu.
Karena keadaan lingkungan selalu berubah, maka kegiatan mengajar harus menyesuaikan baik dengan kondisi yang sedang terjadi maupun keadaan yang akan terjadi.
Di sinilah dibutuhkan kurikulum, apa saja yang ada di lingkungan harus disampaikan kepada peserta didik, tetapi mereka harus dibekali bagaimana mengatasinya, strategi apa untuk menghadapinya, serta bekal atau siasat untuk menyelesaikan persoalan yang mungkin terjadi.
Pastilah lingkungan tidak stabil, atau kondisi keadaan terus mengalami persoalan, baik itu secara alamiah, maupun akibat ulah manusia. Justru inilah yang menjadi bagian penting dari pengayaan ilmu strategi mengajar.
Seorang guru akan semakin mahir mengajar, bila dalam situasi yang berbeda-beda ia mengalami hal yang berbeda pula, semakin banyak pengalaman dalam mengajar itu akan mengasah kemahiran.
Kemahiran guru dalam mengajar ternyata akan beriringan dengan Kemahiran siswa dalam menyelesaikan masalah. Jadi Kemahiran akan selalu terkait dengan pengalaman mengatasi masalah sehari-hari.
Sampai di sini jelas, mengajar memang terkait dengan membina, mengasah, menyempurnakan apa yang ada pada diri anak, di mana mereka berinteraksi dengan lingkungan.
Jadi apapun yang terjadi pada lingkungan kita bukan masalah, tetapi Kemahiran seorang guru justru akan menjadikan keadaan tersebut menjadi tantangan tersendiri, jadilah mengajar itu sebuah pengalaman yang berkelanjutan.
Bila guru semakin mahir mengajar anak, maka anakpun semakin mahir mengatasi masalah, sesungguh pendidik inspiratif memberi sematan pada hal ini adalah upaya menyempurnakan kegiatan mengajar.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.