Hypnosis merupakan kondisi ketika seseorang mudah menerima saran, informasi, dan sugesti tertentu yang mampu mengubah seseorang dari hal yang kurang baik menjadi hal yang lebih baik. Teknik menuju kondisi hypnosis sebenarnya telah digunakan oleh pengajar-pengajar andal guna memudahkan murid untuk memahami dan mencerna setiap materi pembelajaran. Nah untuk mencapai sebuah kondisi puncak, setiap orang membutuhkan kata kunci yaitu “motivasi”. (Hakim, 2010:12).
Ketika seorang guru hadir di depan kelas, maka pada dirinya menjadi sentral fokus seluruh warga kelas, apapun yang guru lakukan menjadi pusat perhatian.
Seorang guru dengan ucapan salam itu yang pertama memberi pintu masuk apakah murid menerima, memperhatikan kemudian menjawab salah atau tidak.
Jadi jelas bila awal pembelajaran sudah baik, maka akan menghantarkan kegiatan berikutnya menjadi baik, begitu juga sebaliknya bila di awal ada yang kurang pas, maka selanjutnya pasti ada masalah.
Kita pernah mendengar istilah 7 menit pertama yang sangat menentukan dalam ilmu komunikasi. Begitu juga dengan guru pada apresepsi perlu dilakukan hal-hal yang menyenangkan, tetapi tetap fokus pada apa yang akan diajarkan akhirnya semua murid akan sepakat tentang apa yang menjadi tujuan, dan semangat bersama untuk mencapainya.
Di sinilah akan terjadi apa yang disebut hipnosis merupakan kondisi ketika seseorang mudah menerima saran, informasi, dan sugesti tertentu yang mampu mengubah seseorang dari hal yang kurang baik menjadi hal yang lebih baik.
Selanjutnya guru tentu memerlukan panduan langkah dalam mengajar, namun tidak selamanya harus diikuti karena berbagai faktor, apakah faktor internal maupun eksternal.
Situasi di lapangan lebih menentukan apa yang harus diambil atau diputuskan, maka strategi pembelajan harus dimaknai sebagai pilihan-pilihan yang harus diputuskan dalam melakukan langkah kegiatan.
Guru yang baik adalah mereka melakukan berbagai variasi dalam pembelajaran, walaupun ada dalam scenario tetapi bisa saja berubah karena keadaan.
Tidak ada yang masalah, karena yang masalah adalah guru yang tidak mampu memanipulasi peraturan sesuai dengan keadaan tetapi ingat harus tetap bertanggungjawab mencapai tujuan.
Ini tilah lebih merupakan teknik menuju kondisi hypnosis sebenarnya telah digunakan oleh pengajar-pengajar andal guna memudahkan murid untuk memahami dan mencerna setiap materi pembelajaran.
Bertahun-tahun seorang guru telah mengajarkan materi, bahkan materi itu sendiri seperti menyatu pada diri seorang guru, apalagi guru besar, karena dirinyalah yang membuat materi, bahkan dari dirinya materi itu lahir ke dunia ini.
Guru dan materi tidak dapat dipisahkan, anatomi materi terus berkembang semuanya dalam kendali seorang guru.
Bagaimana pula agar materi itu tetap sesuai dengan perkembangan anak, anak pada tahun lalu belum tentu sama dengan tahun ini, terlebih dengan tahun depan.
Dalam kasus ini maka guru bukan bertumpu pada materi saja, ia harus mengenali ana kapa yang disebut dengan psikologi. Di sini berlaku untuk mencapai sebuah kondisi puncak, setiap orang membutuhkan kata kunci yaitu “motivasi.
Hipnosis, belajar dan motivasi ketiganya adalah rangkaian seni dalam mengajar, guru tidak dapat terlepas dari fokus pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas.
Ucapan, tindakan bahkan diamnya menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ada, maka hypnosis harus dikendalikan untuk tujuan pendidikan.
Motivasi harus dimunculkan pada murid, caranya dengan memberikan tauladan, kebaikan serta penghargaan, maka murid dengan sendirinya hadir dalam dunai pembelajaran.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.