Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/ media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan adalah komponen komponen proses komunikasi. Pesan yang akan disampaikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media; salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru. (Sadiman,dkk,1990:12).
Lebih dari 80% waktu kita dari bangun sampai tiru adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah sebuah proses interaksi antara diri kita dengan orang lain, dengan benda lain atau dengan keadaan di luar diri kita. Betapa indahnya bila komunikasi ini dijadikan bagian dari upaya meningkatkan kualitas diri, membahagiakan dan akhirnya untuk mencari keberkahan sebagai jalan ibadah.
Ada kata kata hablumminallah ada hablumminannas, ada pula hablumminal alam. Hubungan baik dengan kesimbangan antara ketiganya merupakan hal penting, hubungan vertikal dengan Allah SWT adalah sebuah tindakan bahwa kita saling terkait antara diri dengan sang pencipta. Menghambakan diri adalah penting, tetapi menyatakan diri sebagai bagian dari apa yang diciptakan itu lebih penting.
Hablumminannas atau hubungan horizontal adalah pernyataan diri bahwa sesungguhnya kita adalah sama sebagai makhluk, maka bekerjasama, berkolaborasi merupakan kata kunci untuk berkomunikasi. Tidak ada yang paling tinggi kedudukannya di muka bumi, tetapi diri kita adalah bagian dari apa yang ada di sekitar kita itu adalah yang utama.
Hablumminal alam atau hubungan diagonal adalah pengakuan bahwa ada saatnya kita harus menyesuaikan diri dengan keadaan dan perkembangan. Penyesuaian ini sangat penting, karena alam tidak berhenti, tetapi dinamis, maka kita pun harus mengikutinya sesuai dengan situasi agar bersama mengarungi kehidupan.
Pendidik inspiratif menyadari bahwa hablumminannafs adalah jawaban dari ketiga interaksi di atas, hubungan vertikal, horizontal, diagonal akan terjalin dengan baik bila diawali oleh sebuah kesadaran diri. Saya, adalah kita, kita adalah bersama menjadi bagian dari sistem yang lebih besar yakni alam semesta. Bila ini menjadi awal dan penuntun kita dalam berinteraksi maka semuanya akan menjadi nilai ibadah, dan keberkahan pun akan didapat.
Pendidik inspiratif menjadi proses yang luar biasa, bila dapat melakukan pendidikan dengan menyadarkan peserta didik tentang hakikat dirinya, baru ia diajak mengenal tuhannya, dan kemudian bersama menghormati sesama untuk menyesuaikan diri dengan alam semesta.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.