Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Statistik dikatakan sebagai informasi sedangkan statistika dikatakan sebagai alat atau pengetahuan untuk menghasilkan informasi tersebut. Jika statistika adalah ilmu atau pengetahuan yang digunakan untuk menghasilkan informasi, maka cara penggunaan satistika secara tepat sehingga menghasilkan informasi yang dapat dipercaya disebut dengan metode statistika atau metode statistik. (Indra Jaya, 2019).
Sesuatu dapat dideskripsikan dalam bentuk angka, manusia dapat diketahui dari; berapa usianya, berapa berat badannya, berapa tinggi badannya, berapa jumlah anaknya, seberapa banyak prestasinya. Semuanya dapat diketahui dengan cara mengukur, dan kemudian dinilai.
Jadi pengukuran manusia dapat diketahui dengan angka, dan dengan angka pula manusia dapat diberi nilai. Ketika jawaban dari pengukuran telah didapatkan, maka ada angka, dan beberapa angka dapat dijadikan dasar untuk dinilai, tetapi belum bermakna.
Makna dari angka-angka tersebut disusun, ditata dikelola maka disebut dengan data, dan pekerjaan itu adalah analisis statistik. Jadi statistik adalah kumpulan beberapa angka hasil pengolahan yang akan diberi nilai kemudian diberi makna lantas diinformasikan kepada satu tujuan atau kepentingan. Angka, data, statistik adalah tiga hal yang menjadi dasar untuk menghasilkan informasi yang akurat, dan benar.
Diperlukan ilmu khusus untuk mengelola dari angka, data, statistik sampai informasi. Informasi ini kemudian akan didukung oleh fakta yang terjadi hasil amatan langsung atau rekaman dari panca indra empirisme. Hal ini penting karena bila tidak maka interpretasi akan liar dan fakta akan berbeda antara satu pembaca dengan pembaca lainnya.
Begitu juga dalam pendidikan, bagaimana kita melihat anak didik dalam deskripsi jumlah, kemampuan, kompetensi. Maka antara angka, data, fakta harus benar-benar dilakukan dengan analisis yang baik.
Seorang pendidik inspiratif akan melakukan pertimbangan yang lebih luas bahwa anak didik bukan sekadar jumlah, prestasi bukan sebanyak angka, keberhasilan bukan karena hitungan piala.
Pendidik yang inspiratif adalah yang memiliki hati dalam menghitung keadaan anak, dan mampu memprediksi keberhasilannya. Lebih dari itu pendidik inspiratif selalu menggunakan logika dalam membuat keputusan, tetapi keberhasilan selalu disandarkan pada kuasa yang maha pencipta.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.