Hidup sehat, bahagia tidak ada beban yang penting tak meninggalkan utang, maka tidur malam pun lelap. Itulah bayangan kita dalam hidup ini, semakin hari, semakin bertambah usia, semakin tua semakin banyak masalah itu memang wajar, hanya bagaimana menyikapi yang harus kita pelajari. Hem hidup memang ada kaitannya dengan usia, semakin tua usia sebaiknya justru semakin sehat. Ya….sehat…sehat orang tua lah.
Salah satu terapi sehat adalah mengelola emosi, mengendalikan diri untuk hal-hal yang mungkin cukup untuk diri sendiri. Tidaklah perlu berlebihan dalam berharap, apa yang ada di sekeliling kita itulah jangkauan diri, apa yang ada ditengah-tengah keluarga kita itulah batas kemampuan. Jadi jangan terlalu jauh memikirkan, tak perlu banyak melamunkan, apalagi mencari hal yang memang tidak ada.
Ya sehat sehat orang tualah kadang ada khayalannya.
Pak Marpi; saya pokoknya sebulan sekali selalu pijat dengan pak Marku yang memang terkenal itu. Sambil menunjukkan ototnya pak Marpi seakan bangga bisa pijat dengan ahli otot di daerah mereka.
Pak Marmuj; oh….bisa pijat seperti itu luar biasa, sebulan sekali ya pak apa ada hubungannya.
Pak marjit; wah kalau saya kusuk belum tentu setahun sekali pak, soalnya badan saya yang penting happy, kalau memang capek dari keluar kota baru kusuk.
Pak Marmuj; oh….ini mungkin benar pak kusuk memang ada kaitannya dengan badan capek, kalau tidak capek tidak perlu lah.
Pak Marpi; ah….kusuk itu kan justru untuk menstabilkan kondisi agar tetap fit, jadi kita perlu rutin pak Marmuj, rutin pijat maksunya.
Pak Marpi; apa sih bedanya pijat dengan kusuk, apalagi luluran.
Pak Marmuj; hahahahha, kalau luluran jelas itu untuk ibu-ibu, tetapi kalau pijat dan kusuk ada lagi urut ini penjelasannya.
Pijat, pijit, atau urut adalah metode penyembuhan atau terapi kesehatan tradisional, dengan cara memberikan tekanan kepada tubuh – baik secara terstruktur, tidak terstruktur, menetap, atau berpindah tempat – dengan memberikan tekanan, gerakan, atau getaran, baik dilakukan secara manual ataupun menggunakan alat mekanis.
Ya cerita-cerita orang tualah.
Tak lama kemudian ketiga sohib yang akrab masing-masing merasakan badannya sendiri, ya semua merasa senang, bisa pijat sendiri selagi tangan kanan dapat menjangkau tangan kiri, begitu juga sebaliknya. Ditengah itu Pak Marmuj menceritakan hal berbeda.
Pak Marmuj; kalau saya kusuk satu pekan dua kali, tetapi kalau pijat-pijit satu hampir tiap malam.
Semua rekan terheran, wah luar biasa pak.
Pak Marmuj; Ya saya kusuk benar tiga atau empat malam sekali, yang ini kusuknya diiringi emosi, ya kadang-kadang pakai selingan cerita. Dan Khasiatnya luar baisa.
Pak Marpi; Wah biaya nya pak, berarti banyak uang bapak.
Pak Marmuj; yang mengusuk saya adalah anak sendiri, kalian tahu kalau anak diminta untuk mengusuk orang tua dengan senang hati mereka akan melakukannya, ditengah-tengah itu kita bisa bicara hal-hal terkait dengan dunia mereka. Mereka senang kita mau mendengarkan cerita mereka, tak terasa kusuk dan pijat yang mereka lakukan hampir 30 menit bahkan kadang satu jam.
Tak penting kuat dan khasiatnya, tetapi ikatan emosi untuk saling berbagi disanalah kesehatan lahir batin menjadi tumbuh bersama.
Pak Marpi; tapi pak tadi ada yang tiap malam pijat pijit itu pak dimana dengan siapa?
Pak Marmuj; ya yang ini cerita-cerita orang tualah.
Pak Marmuj; ya saya tiap malam dipijat oleh istri saya, dan kalau sudah sehat baru saya yang memijit dia. Kalau yang ini khasiatnya luar biasa. Ingat jangan egois kalau kita mau minta pijat maka kita pun siap memijit, e….maaf memijat.
Semua rekan Pak Marmuj……saling pandang, ternyata dari cerita kusuk, pijat, urut ada hal yang lebih dari sekedar meregakan otot, tetapi ada emosi, kebahagiaan, dan menjadi media berbagi cerita semua yang merasakan. Ternyata benar untuk menjadi sehat tidak perlu jauh sampai ke negeri seberang, tetapi mulailah dari diri sendiri dengan menerima, mencintai dan menghargai apa yang sedang terjadi.
Tak heran bila tukang urut kadang selalu cerita dengan pasiennya.
Ya benar juga hebat-hebatnya orang tualah.
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah:
Pertama; Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang waras.
Kedua; Agar tubuh menjadi sehat, maka peliharalah jiwa agar tetap waras, karena dengan kewarasan jiwa kita dapat mempersepsi tubuh, mengelola dan mengendalikan agar tetap bugar.
Ketiga; sehat itu sederhana, cintai apa yang kita miliki, hargai apa yang ada dalam diri sendiri.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber.



















