Pendidik adalah orang yang memberikan layanan pendidikan diberbagai tingkat atau satuan pendidikan. Pendidik ditingkat Taman Kanak-Kanak (TK) selalu disebut dengan guru atau bunda, di tingkat Sekolah Dasar disebut guru begitu juga dengan SMP dan SMA. Pendidik di tingkat perguruan tinggi diberi nama dosen baik untuk program sarjana, magister maupun program doktor. Sama-sama pendidik namun sebutan mereka berbeda karena tingkat dan tanggungjawabnya.
Pendidik di tingkat paling awal atau paling rendah di TK dan di tingkat perguruan tinggi ternyata ada yang sama yakni satu kelas biasanya ditanggungjawabi oleh dua orang.
Namun bedanya di TK disebut pasangan guru, di perguruan tinggi disebut dosen dan asisten dosen. Banyak cerita tentang dosen, tetapi kadang banyak kesan justru pada asisten dosen itulah sebagian yang dialami oleh mahasiswa. Apalagi mahasiswa di semester awal yang baru masuk kuliah.
Pada pertemuan perkuliahan perdana di sebuah perguruan tinggi seorang dosen senior membawa dua orang asisten, ini memang tidak biasa. Mahasiswa baru pun bertanya-tanya mengapa sekali masuk dosennya banyak sekali tiga orang sekaligus. Adalah Pak Marmuj sebagai dosen senior mencoba menenangkan suasana kelas yang penuh dengan penasaran mahasiswanya.
Akhirnya Pak Marmuj memperkenalkan diri dan kedua asistennya.
Ini yang pertama adalah Pak Selamat, beliau masih menyelesaikan program doktor di kampus kita, berhubung penelitian beliau juga terkait dengan mata kuliah ini, maka beliau adalah asisten dosen pertama saya.
Ini yang kedua adalah bu Karmila, beliau sedang mengambil profesi untuk bidang keilmuannya, senang meneliti dan mengembangkan instrumen. Ini saya kenalkan ibu asisten dosen ini akan membantu dan menemani saudara dalam hal diskusi dan penelitian.
Suasana jadi hening, karena semua mahasiswa mengerti oh…ternyata dosen yang datang diiringi dan didampingi oleh dua orang asisten dosen.
Pak Marmuj; e….maaf saudara-saudara sekalian dari dua asdos ini, sebenarnya saya masih membutuhkan satu asdos lagi.
Perkuliahan pun dilanjutkan dengan mengawali perkenalan kemudian melakukan apersepsi yakni memberi kesempatan kepada mahasiswa menyampaikan pengalamannya terkait mata kuliah yang diampuh, khususnya tentang belajar di waktu sekolah dulu.
Ditengah mengerjakan tugas yang diberikan dosen, seorang mahasiswa mencoba memberanikan diri bertanya.
Mahasiswa; apa benar pak kalau mengajar jadi dosen itu pakai asisten.
Pak Marmuj; ya…..karena biasanya tugas dosen itu bukan hanya mengajar, tetapi juga meneliti, bahkan melakukan pengabdian.
Asisten dalam hal ini dibutuhkan untuk membantu mempersiapkan pembelajaran, membimbing diskusi bahkan tugas-tugas administrasi lainnya.
Sehubungan saya ini mengajar di program sarjana maka saya yang membawa asisten.
Kalau mengajar di program magister mahasiswanya pakai asisten.
Kalau mengajar di program doktor asisten mahasiswanya menggunakan asisten lagi.
Semua mahasiswa jadi terperangah…..wah enak juga ya kalau kuliah di program S3 atau doktor mahasiswanya yang pakai asisten.
Mahasiswa; pak apa benar mahasiswa boleh pakai asisten.
Pak Marmuj; ya benar…. kalau asisten mahasiswa di program magister itu tugasnya sama membantu menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, bahkan tugas akhir. Agar ia cepat dan tepat waktu menyelesaikan studi.
Mahasiswa; Pak kalau asisten sampai doubel pada mahasiswa program doktor itu pak apa maksudnya, apa boleh mahasiswa pakai asisten?
Pak Marmuj; boleh saja.
Semua mahasiswa terdiam, terperangah, banyak penuh tanda tanya.
Pak Marmuj; maksudnya mahasiswa menggunakan asiten pertama komputer, dan kedua adalah chat GPT dan berbagai aplikasi lainnya.
Mahasiswa kompak; oh………..
Selang waktu kemudian Pak Marmuj jadi semangat menjelaskan tentang dosen dan asisten dosen.
Pak Marmuj; sebentar saya serch ke https://ebizmark.id/artikel/ ternyata ini ada penjelasan tentang asisten dosen.
Asisten dosen biasanya merupakan mahasiswa dari jenjang sarjana tingkat akhir atau pascasarjana.
Mahasiswa tersebut diberi tanggung jawab untuk membantu dosen dalam kegiatan akademik tertentu. Peran ini ditujukan bagi mereka yang memiliki kualifikasi akademik baik, memahami materi perkuliahan dengan mendalam, dan menunjukkan minat dalam bidang akademik atau pengajaran
Komisaris mahasiswa (Kosma): ohhhh. Lalu kalau tugas-tugas asisten dosen itu apa pak? Coba tanyakan lagi ke situs bapak itu!!
Pak Marmuj meneruskan searching kemudian mendapatkan tulisan lanjutan.
Tugas utama asisten dosen adalah membantu dosen utama dalam kegiatan akademik, baik di ruang kelas maupun di luar kelas.
Hal ini bisa berupa membantu merancang dan menyiapkan materi kuliah, membuat soal evaluasi, hingga memandu diskusi kelompok kecil. Dalam beberapa kasus, asdos juga diminta untuk memeriksa dan memberi umpan balik terhadap tugas mahasiswa.
Kosma; lanjutkan pak mengapa perlu asisten dosen?
Pak Marmuj ini terakhir ya…..
Keberadaan asisten dosen bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Dosen sering kali mengajar banyak kelas dengan jumlah mahasiswa yang besar.
Oleh karena itu, dukungan dari asdos menjadi sangat berarti agar proses akademik tetap berjalan secara optimal.
Hati hati pak itu ada dosen mempunyai dua asisten yang satu membantu membuatkan tugas akhir, dan satu lagi.
Baik sebelum mengakhiri pembahasan, maka seperti saya sebutkan di awal saya masih mencari satu asisten dosen lagi.
Tiba tiba pak Marmuj berdiri dan maju ke depan, memanggil kosma untuk berdiri di depan.
Kosma; siap…pak… (entah apa perasaan yang kosma dag,dig,dug wah apa mungkin saya akan dijadikan asisten dosen…..keren….).
Pak Marmuj; ya kamu untuk kali ini saya jadikan asisten khusus menghapus whiteboard.
Semua mahasiswa satu kelas….ger………
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah:
Pertama; pendidik adalah orang yang memiliki kelebihan dari peserta didik yakni menyampaikan pengetahuan, melatih keterampilan dan kemudian memberi tauladan untuk kebaikan.
Kedua; pendidik di tingkat perguruan tinggi yakni dosen memiliki tugas yang sangat kompleks, dari sejak penelitian, pembelajaran sampai pengabdian untuk mengembangkan keilmuan di kalangan mahasiswa dan masyarakat.
Ketiga; hubungan antara dosen dan asisten dosen adalah dengan pendekatan, dosen mempunyai kebutuhan sementara asisten dosen mempunyai kepentingan.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber.



















