Hidup ini indah, apalagi dapat berbagi dengan sesama, terlebih dengan orang lain yang mungkin berbeda. Sungguh berbeda itu justru indah karena kita dapat memberikan kelebihan kita untuk mereka yang kekurangan. Jadi indah akan tercipta bila diawali adanya penerimaan pada konsep bahwa kita adalah berbeda dan dengan perbedaan itu kita saling membutuhkan. Hem….memang antara hidup, berbeda, bersama, salah satu kata kuncinya adalah berbagi.
Berbagi tidak mesti memberikan sesuatu ketika diminta, berbagi boleh jadi tidak harus berupa barang, apalagi soal harga atau mewah. Berbagi itu indah ketika memberikan tanpa diketahui, termasuklah bereaksi pada saat yang tepat baik waktu maupun tempat. Memang dunia ini bila dikaji dengan berbagi tidak ada habisnya, tetapi kalau konsepnya mencari dan mengekploitasi mungkin ada ukuran dan selalu kehabisan.
Pak Marmuj kali ini diam sendiri di teras rumah, hanya ditemani pisang rebus dari kebun sendiri, serta seruput kopi bergulakan aren asli. Tetapi mata tertuju pada handphone tampak jemari tangannya seperti sibuk.
Ibu Marsei (istri pak Marmuj); kok sibuk pegang HandPhone aja bapak ini, itu kopinya dingin lho….
Pak Marmuj; hem…ntar ini ada yang penting.
Diam dan suara kendaraan seliweran menghalau senyapnya teras rumah, kadang deru knalpot racing mengudang emosi.
Ibu Marsei ternyata juga duduk bersama menikmati kudapan pisang rebus hangat.
Pak Marmuj setelah sibuk bolak balik layar, akhirnya ia menanyakan sesuatu ke salah satu aplikasi di HandPhone nya. Aplikasi tersebut adalah meta dari whats app,
Penasaran dengan gambar panah ke samping, gambar bintang, gambar panah ke bawah, gambar jempol sampai gambar tong sampah.
Akhirnya Pak Marmuj mencoba menelusuri lebih jauh makna dari simbol tersebut.
Didapatkan dari Meta sebagai beirkut:
1. Balas: Membalas pesan yang diterima dengan mengirimkan pesan kembali kepada pengirim.
2. Balas secara pribadi: Membalas pesan yang diterima dengan mengirimkan pesan kembali kepada pengirim secara pribadi, sehingga hanya pengirim yang dapat melihat balasan tersebut.
3. Reaksi: Memberikan reaksi pada pesan yang diterima, seperti emoji senyum, hati, atau lainnya, untuk menunjukkan respons atau perasaan.
4. Unduh: Mengunduh file atau media yang dikirim oleh pengirim, seperti gambar, video, atau dokumen.
5. Sematkan: Menyematkan pesan yang penting atau ingin diingat, sehingga pesan tersebut akan tetap berada di atas daftar percakapan.
6. Beri bintang: Memberikan tanda bintang pada pesan yang penting atau ingin diingat, sehingga pesan tersebut dapat ditemukan lebih mudah.
7. Laporkan: Melaporkan pesan yang tidak pantas, spam, atau melanggar kebijakan WhatsApp, sehingga WhatsApp dapat mengambil tindakan yang sesuai.
8. Hapus: Menghapus pesan yang telah dikirim, baik untuk diri sendiri maupun untuk semua orang yang terlibat dalam percakapan.
Pak Marmuj; banyak juga rupanya istilah-istilah di WhatsApp ini, nah ternyata terkait bermain medsos ini ada tiga tipe manusia.
Bu Marsei; apa tiga tipe itu pak.
Pak Marmuj; tipe pertama adalah mereka yang selalu memberi respon dengan memijit simbol simbol, seperti di atas.
Tipe kedua adalah mereka yang selalu memposting apa saja yang ada di sekitarnya. Macamlah, lagi masak posting, lagi di kafe posting, lagi di kantor posting, pokoknya lagi -lagi posting.
Bu Marsei; ini pak, setiap hari saya lihat di HandPhone banyak menerima kiriman video, kiriman kata-kata mutiara, macamlah, jadi penuh memori, sampai lemot.
Pak Marmuj; oh…itu tipe ketiga, yakni mereka yang selalu forward.
Bu Marsei; apa itu forward pak.
Pak Marmuj; Forward adalah salah satu kata yang berasal dari Bahasa Inggris.
Kata ini memiliki banyak arti. Dalam Bahasa Indonesia, forward adalah meneruskan, menyampaikan, melanjutkan, mengirimkan, ke depan, maju, dan masih banyak lagi. Biasanya arti dari forward disesuaikan dengan kalimat atau situasi saat itu.
Mereka ini pada umumnya bukan merespon, bukan memposting yang baru, pokoknya meneruskan apa saja yang dilihat, kadang tidak difilter mana yang pantas mana yang tidak.
Bu Marsei; nah bapak tipe yang mana sekarang?
Pak Marmuj; kalau saya tipe yang ketujuh.
Bu Maresi; tipe apalagi itu pak.
Pak Marmuj; tipe kalau buka Handphone tidak ada rahasia dengan istri.
Bu Marsei; lho kok begitu pak.
Pak Marmuj; ya karena HandPhone cuma satu kongsi sama istri kalau sudah di rumah.
Hahahahahaha. Asyik-asyik saja, apa masalahnya..
Bu Marsei; jangan-jangan kalau di luar rumah ada tipe lain……
Hem…..Pak Marmuj…Pak Marmuj…..memanglah.
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah:
Pertama; setiap kita boleh memberikan kabar terbaik pada orang lain, yang pantas dibagi maka bagilah.
Kedua; berbagi perlu teliti, ada berita untuk semua orang, ada yang pantas untuk sebagian orang, dan adapula yang hanya untuk konsumsi orang tertentu.
Ketiga; hidup ini memang indah apabila kita mendapat kebaikan dari berbagi. Tidak ada ruginya berbagi bila diniatkan untuk kebaikan, saling menasehati atas dasar sesama makhluk sosial.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita mencari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber.



















