Tujuan kurikulum mata pelajaran harus mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan institusional. Dalam skala yang lebih luas, kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Karenanya, kurikulum harus menyediakan kesempatan yang luas bagi perkembangan peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran dalam rangka mencapai target tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan institusional serta sumber daya manusia yang berkualitas. (Siti Halimah,2011:148).
Pendidikan harus menyediakan banyak hal yakni; perangkat, lingkungan serta layanan. Pendidikan dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada setiap orang agar mendapatkan akses untuk berbagai perangkat yang mendukung kegiatan pembelajaran.
Begitu juga dengan lingkungan, para peserta didik harus memperoleh lingkungan yang mendukung, terhadap semua kegiatan khususnya terkait upaya pencapaian tujuan pembelajaran.
Terakhir adalah setiap peserta didik harus dilayani apapun keadaannya, bagaimanapun setiap individu memperoleh layanan, baik sendiri, kelompok maupun bersama.
Dari analisis kebutuhan terhadap peserta didik ini maka lahirlah apa yang disebut dengan kurikulum. Dengan kurikulum diharapkan peserta didik mendapatkan kelengkapan belajar, memperoleh lingkungan yang baik, serta mengalami layanan dari pendidik maupun tenaga kependidikan.
Kurikulum yang baik adalah yang mengerti kebutuhan peserta didiknya, keadaan peserta didik serta harapan dari orang tua yang percaya terhadap lembaga pendidikan.
Mengembangkan kurikulum berbasis pada pengembangan perangkat pembelajaran adalah dengan cara menyiapkan seluruh hal terkait dengan kesiapan belajar anak.
Dari alat tulis untuk belajar menulis, kelengkapan bahan bacaan untuk program literasi, serta laboratorium untuk mencoba berbagai materi pembelajaran.
Bukan saja gedung belajar yang standar tetapi, perangkat pembelajaran seperti akses internet menjadikan kegiatan pembelajaran benar-benar terkendali.
Mengembangkan kurikulum dengan dasar penciptaan lingkungan, maka diawali dari visi dan misi dan misi serta tujuan satuan pendidikan sesuai latar belakang peserta didik. Bagaimana agar belajar seperti di rumah sendiri, kenyamanan mereka melakukan aktivitas belajar dengan senang tanpa tekanan.
Diawali dari komunikasi antara guru dengan siswa, guru dengan guru serta guru dan orang tua bila semua bersama membangun kebaikan, maka hasilnya dapat dirasakan bersama.
Mengembangkan kurikulum dengan dasar pelayanan, maka para pendidik dan seluruh stakeholders yang terlibat di dalamnya harus memiliki visi yang sama.
Mendidik berarti memberdayakan untuk masa depan yang lebih baik dari hari ini atau sebelumnya. Siapapun harus terlibat, kapanpun adalah proses yang akan menjadi catatan kebaikan, dan pada moment apapun harus tercipta kegiatan pendidikan.
Guru bertugas melayani, kepala sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan layanan baik kepada guru, peserta didik, bahkan orang tua sekalipun. Sangat tidak ada alasan untuk menerima peserta didik yang memiliki keterbatasan apakah disabilitas, atau cacat mental dan kekurangan lainnya.
Namun aturan untuk peserta didik tersebut tentu disusun sedemikian rupa agar menjadikan mereka tetap mendapat perangkat belajar sesuai kebutuhan, lingkungan yang membantu mereka serta layanan proporsional.
Hal ini saja mungkin kita lakukan, apatah lagi hanya karena tidak punya biaya, tentu naif rasanya bila pendidikan tidak mampu menerima atau menjangkau seluruh strata masyarakat yang berhak mendapat layanan pendidikan.
Pengembangan kurikulum dalam hal ini kita setuju harus menyediakan kesempatan yang luas bagi perkembangan peserta didik. Dari sanalah semua orang dalam satuan pendidikan akan mengalami proses pendidikan dan pembelajaran dalam rangka mencapai target tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan institusional.
Akhirnya bila persepsi kita tentang kurikulum sudah sama, kitapun boleh berharap kegiatan pendidikan akan menjadi dasar untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.