Setelah ujian berlangsung, Pak Marmuj memperhatikan semua anak, ada anak yang riang gembira mungkin karena ia dapat menjawab semua soal yang diberikan. Ada pula anak yang biasa-biasa saja, mungkin ujian dianggap tidak ada masalah, atau sama saja ujian dengan tidak ujian.
Di tengah keadaan tersebut, ada yang mengusik pandangan Pak Marmuj, di sudut kelas ada satu anak diam, seperti tidak ada masalah, atau seperti penuh dengan masalah. Semakin penasaran Pak Marmuj mencoba mendekati anak tersebut. Ditengah keramaian Pak Marmuj mencoba menenangkan dan akhirnya ia mencoba menanyakan sesuatu perihal kepada anak yang diam.
Pak Marmuj; anakku, kita sudah habis ujian, apa ada masalah?
Anak diam tidak ada reaksi.
Pak Marmuj; oh….ok anakku, kita semua sudah habis waktu dan telah menyelesaikan dan mengumpulkan semua berkas ujian, mengapa anakku diam, apa bisa cerita dengan bapak.
Anak tetap diam.
Pak Marmuj secara spontan menyuruh semua anak kembali duduk di kursi masing-masing.
Pak Marmuj; ok saya akan cerita tentang dunia hewan.
Anak-anak; siap pak.
Dalam satu cerita seekor ikan berjumpa kura-kura,
Ikan; hai kura-kura apa kabar hari ini.
Kura-kura hanya melirik dan diam.
Ikan; mengapa apabila ada masalah kau selalu menghindar.
Kura-kura; apa pentingnya masalah itu kujawab.
Ikan; ya penting, kita semua pasti pernah menghadapi masalah.
Kura-kura; ya benar, tapi apakah itu penting bagi semua kita.
Ikan; ya kami melihat setiap ada masalah kau selalu berlindung di cangkangmu, menutup diri tak pernah berbagi.
Kura-kura; ya… apa penting nya hal ini bagi kalian semua.
Ikan; ya kami selalu membicarakanmu, semua ikan dan makhluk di laut ini
Menceritakan, bahkan membagikan pengalamannya ketika mengetahui sifatmu.
Kura-kura; ya, aku memang tidak peduli, lebih baik sendiri, untuk menyelesaikan masalahku, tetapi yang utama aku tak mau peduli dengan masalah orang lain, makanya aku lebih kuat, dan usiaku lebih tahan lama dari pada semua makhluk yang ada di laut ini.
Ikan; terdiam.
Kura-kura; ya sudahlah, berbagai komentar tetap selalu menjadi bagian dari diri kalian; tetapi yakinlah, orang akan tetap berkomentar apapun yang kalian buat, berbuat baik, apalagi berbuat salah, komentar sesungguhnya bukanlah jalan terbaik untuk membantu menyelesaikan masalah.
Pilihan hidup ada pada diri kita sendiri, apakah kita harus disibukkan dengan berkomentar pada banyak hal, atau justru kita harus diam lebih mengkaji kehidupan diri sendiri. Yakinlah
Ikan terdiam.
Pada kesempatan itu Pak Marmuj seperti biasa sempat-sempatnya melihat situs tentang kura-kura.
KOMPAS.com – Di Pulau St. Helena Atlantik Selatan, hidup seekor kura-kura bernama Jonathan. Guinness World Records menjuluki kura-kura raksasa ini, sebagai binatang darat tertua di dunia karena pada 2019 lalu, Jonathan berumur 187 tahun. Jonathan disebut lahir pada 1832. Dia bahkan sudah berusia 80 tahun ketika Titanic tenggelam di Atlantik Utara. Namun Jonathan bukanlah satu-satunya kura-kura raksasa yang hidup lama.
sampai pada tips belajar dari kehidupan kura-kura;
Pertama, biar lambat namun selamat sampai tujuan
Kedua; bersembunyi bukan berarti menghindar dari masalah
Ketiga; tidak mudah mengeluh atas hidup
Keempat; fokus atas tujuan hidup, dan
Kelima; tidak mudah goyah atas pendirian.
https://www.idntimes.com/
Suasana kelas sedikit berbeda, suara riuh sudah mulai ramai. Ternyata beberapa anak sudah berdiri siap-siap untuk pulang.
Pak Marmuj; ok kita pulang, silahkan.
Pak Marmuj terkejut ternyata anak yang tadi diam, sudah tidak tampak di kelas. Kemudian Pak Marmuj pun bertanya kepada temannya.
Pak Marmuj; kemana anak tadi.
Siswa lain; dia sudah keluar duluan pak sebelum bapak mulai cerita tadi.
Pak Marmuj pun benar-benar mendapatkan hikmah dari apa yang dialaminya hari ini. Anak yang benar-benar pendiam tidak mau mendengar cerita orang lain, karena memang ia sibuk dengan dirinya sendiri.
Pak Marmuj sedikit bingung, namun untuk menghilangkan kesan kepada seluruh anak, beliau menunjukkan wajah yang tetap happy, seperti pagi, siang ketika pembelajaran.
Hem…..mau bingung malu, mau tidak bingung, justru malu sendiri. Menghadapi siswa pendiam, memang kita juga harus belajar diam pikirnya.
Pak Marmuj Pak Marmuj, memanglah….
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah:
Pertama; bila kita lebih disibukkan dengan membicarakan orang lain, maka kita akan mengalami kekurangan waktu untuk membahas diri sendiri, apalagi intropeksi atas kelemahan yang kita alami.
Kedua; melibatkan orang lain dalam hal menyelesaikan masalah ada baiknya, namun kadang lebih rentan terhadap bertambah luasnya persoalan, bukan menyelesaikan .
Ketiga; menyendiri, menyelesaikan sendiri, merenung dan mengadu kepada Tuhan, itu adalah salah satu jalan menyelesaikan masalah, dan mungkin hasilnya lebih bermakna.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita mencari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber.