Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Manajemen merupakan suatu kebutuhan yang tidak terelakkan sebagai alat untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam organisasi serta keterkaitannya antara Islam dalam manajemen yang meliputi beberapa aspek. Di antaranya yaitu kebenaran, kejujuran, keterbukaan dan keahlian. Islam juga menekankan pentingnya unsur kejujuran dan kepercayaan dalam manajemen.(Mesiono, 2019).
Tiga hal penting dalam kegiatan pendidikan yakni manajemen, organisasi, dan nilai. Bila ketiganya dapat berjalan seiring saling menjunjung tinggi asas yang dipegang, maka perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Bagaimana mengelola ketiganya tentu seorang manajer pendidik tidak hanya mempelajari, mengkaji secara teoretis, tetapi pengalaman langsung di lapangan menjadi bagian penting untuk pembuktiannya.
Sebagian lembaga pendidikan yang lebih mengutamakan manajemen akan terkesan bahwa pengelolaan sejak dari perencanaan, proses, evaluasi serta perbaikan itu menjadi garis kebijakan yang ketat.
Semua kegiatan selalu diatur oleh SOP, regulasi yang kuat serta sanksi dan hadiah sangat penting. Lembaga pendidikan seperti ini pada umumnya lebih mengutamakan proses pengelolaan yang diharapkan menghasilkan mutu.
Sebagian lembaga pendidikan justru mengusung organisasi sebagai sebuah kekuatan. Di Indonesia lembaga pendidikan dengan latar belakang organisasi sangat banya, seperti , Al Ittihadiyah, Al Maarif, Al Washliyah, Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, dan lain sebagainya mencoba menjadikan kekuatan organisasi menjadi bagian penting untuk mengembangkan kegiatan pendidikan.
Sebagian lain dari lembaga pendidikan mengusung nilai menjadi bagian penting untuk mencari distingsi dari lembaga lainnya. Sekolah alam, sekolah kepribadian, sekolah berbasis Islam Terpadu dan lain sebagainya mencoba memberikan warna berbeda dalam mengembangkan sumber daya manusia.
Nilai yang diusung dapat berupa pengembangan dari kemampuan seseorang tokoh, pemilik atau lainnya dan ini dapat diterima pada masa di mana pendidikan memerlukan pilihan lain.
Pendidik inspiratif tidak hanya memiliki satu dari tiga model di atas, lebih dari itu semua model pendidikan memiliki kelebihan dan kelemahan. Lahir dan berkembang dari satuan model pendidikan juga selalu didukung keadaan pada saat tersebut, tetapi pendidik inspiratif memiliki tesis yang berbeda.
Bahwa pendidik inspiratif di manapun, pada model apa pun satuan pendidikan ia akan tetap melakukan yang terbaik sehingga lembaga yang memilikinya mendapat wahana pencerahan.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.