Orientalisme juga merupakan satu kawasan minat yang ditentukan oleh para wisatawan, perusahaan-perusahaan dagang, pemerintah, ekspedisi-ekspedisi militer, pembaca-pembaca novel dan kisah-kisah petualangan yang eksotik, sejarawan-sejarawan alam, dan pengunjung-pengunjung tempat suci yang menganggap Timur sebagai sejenis ilmu mengenai tempat-tempat, bangsa-bangsa dan peradaban-peradaban khusus. (Said,1985:264).
Sesuatu dianggap unik, karena tiga alasan; pertama ia tidak lazim dari apa yang kita lihat selama ini tidak sesuai dengan hukum alam, hukum sosial dan lain sebagainya.
Kedua, ia tidak pernah terjadi sebelumnya, baru pertama kali dilihat, ditemukan dan dikenalkan pada publik. Ketiga, terdapat hal berbeda dan tidak ada pada yang lain untuk jenis yang sama, untuk waktu yang sama, termasuk dalam waktu yang relatif lama.
Ketika Timur menawarkan perbedaan alam, maka itu dianggap unik bari mereka yang tinggal di barat. Walaupun ada kemiripan geografi dalam hal utara selatan, tetapi Jepang di Timur Laut dengan Irlandia di barat laut pasti berbeda atmosfirnya. Atau Australia yang ada di tenggara pasti berbeda dengan Argentina yang ada di Barat Daya.
Sebagian orang memulai petualangan dari barat ke timur Marco Polo abad ke 14 mencatat perdagangan adalah jalan menjelajahinya. Ada juga dari barat ke lebih barat Christofer Colombus abad 15 melakukan pelayaran hingga menemukan dan mendirikan satu daerah yakni Amerika.
Apa yang mereka lakukan dan temukan, yang pasti hal itu tidak ada di negeri asalnya, maka mereka menamakan itu unik. Kita sebenarnya bingung yang mana Timur yang mana pula Barat, tergantung kita berdiri di bujur berapa pada geografi bumi ini.
Sesuatu yang baru dilakukan itu dianggap baru, karena sebelumnya tidak pernah dilakukan. Apa yang ada di timur baru saja kedatangan tamu dari barat begitu juga di belahan Barat, maka terjadilah sintesa kebudayaan, ini baru dan unik. Karena ada di timur maka itu dianggap milik mereka, tetapi yang mencatat dan mengetahuinya justru orang Barat.
Orang orang Barat ketika ke timur mereka juga jumpa dengan orang, tetapi orang-orangnya berbeda jauh, dari postur tubuh, bentuk wajah, sampai jenis rambut. Itu hal unik bagi mereka, sama memiliki kulit, tetapi berbeda lobang pori, sama memiliki perut tetapi beda selera makan. Dan seterusnya dan seterusnya.
Apa saja yang menjadi pengalaman orang barat, dicatat, direkam, dimuseumkan. Catatan menjadi novel atau buku laporan penelitian, bahkan menjadi film. Apa saja yang direkam menjadi bahan untuk pertimbangan, apakah akan diulangi atau akan dilanjutkan atau bahkan dihilangkan. Apa saja yang dimuseumkan menjadi kenangan, atau paling tidak dokumen yang ekspedisi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kajian kajian seperti di atas, terus tumbuh dan berkembang, apalagi transportasi semakin mudah. Jadi benarlah apa yang terjadi saat ini, dimana orientalisme dianggap menjadi bagian dari kegiatan wisatawan, perusahaan-perusahaan dagang, pemerintah, ekspedisi-ekspedisi militer, pembaca-pembaca novel dan kisah-kisah petualangan yang eksotik, sejarawan-sejarawan alam, dan pengunjung-pengunjung tempat suci yang menganggap Timur sebagai sejenis ilmu mengenai tempat-tempat, bangsa-bangsa dan peradaban-peradaban khusus.
Betapa sering orang Barat datang ke timur, memang mereka menikmati keunikan yang tidak mereka rasakan selama ini di belahan dunia barat. Akan tetapi juga betapa banyak orang Timur ke barat, sayang hanya sekadar belanja dan gengsi, padahal oksidentalisme memberikan ruang lebih besar dari itu.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.