Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Pendidikan Islam itu tidaklah statis melainkan dinamis selalu mengikuti dinamika masyarakatnya tempat di mana pendidikan Islam itu berlangsung (Abdul Mukti, 2008).
Menjadi pendidik inspiratif tidak berhenti, ia mempunyai karier, mempunyai tantangan, bahkan kadang hambatan. Mengapa demikian, karena materi yang disampaikan tidak statis, tetapi terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Untuk itu, pendidik yang inspiratif harus mampu menjadikan dirinya bagian dari perkembangan masyarakat, sehingga apa yang disampaikan tidak ketinggalan, tidak usang, akan tetapi tetap sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat.
Untuk itu, seorang pendidik harus memiliki tiga tugas utama bila ia ingin tetap langgeng; yakni pertama pendidik harus selalu mengadaptasi diri, kedua pendidik harus selalu meng-up to date materi, dan pendidik harus berani mengoreksi diri.
Pendidik inspiratif yang selalu mengadaptasi diri adalah mereka yang setiap saat mengikuti perkembangan zaman, tidak alergi dengan teknologi pendidikan, orang yang pertama setuju bila ada inovasi dalam kegiatan pembelajaran.
Kedua, pendidik inspiratif yang selalu meng-up to date materi adalah mereka yang tidak berhenti merevisi materi pembelajaran yang telah dilakukan, selalu memasukkan materi materi baru setiap ada kesempatan, tentu tidak melupakan ruh utama makna pendidikan.
Ketiga pendidik inspiratif yang selalu berani mengoreksi diri adalah mereka yang setiap saat siap menerima kritikan, berani berbuat dan siap untuk berbeda pendapat. Tetapi pendidik inspiratif harus punya pengendalian diri, bahwa pendidikan bukan selesai bila dibicarakan sendiri akan tetapi harus banyak konsultasi.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.