Assoc Prof Dr Hj Amini SAg MPd, perempuan kelahiran 52 tahun yang lalu di Sei Mencirim Sunggal Deli Serdang Sumatera Utara, selalu memberi inspirasi bagi para teman sejawat dan orang-orang di sekitarnya.
Dalam teori Pumping disebutkan, pendidik itu pertama guru pekerja, kedua guru profesional, ketiga guru pemilik, keempat guru perancang.
Amini menyelesaikan kuliah program sarjana di IAIN Sumatera Utara pada 1995 dan bersama suami tercinta (Mardianto), melanjutkan program Magister Administrasi Pendidikan di Universitas Negeri Padang, selesai pada 2000. Dari sinilah awal mula Amini menjadi dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan.
Tidak ingin berhenti di situ saja, Amini kemudian melanjutkan program doktor Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta, dan berhasil dituntaskan pada 2011.
Kariernya sebagai pendidik diawali dari guru SMP Budi Medan, STM Persiapan Binjai, SMA Muhammadiyah Sunggal dan akhirnya tercatat sebagai dosen UMSU sejak 2002, bersertifikat Dosen Metodologi Penelitian.
Di tengah kesibukannya sebagai istri, ibu rumah tangga dan pendidik, Amini menghasilkan beberapa karya buku yang telah diterbitkan oleh IKAPI, di antaranya Perilaku Organisasi, Manajemen Organisasi, dan lainnya serta pemegang lebih dari 10 HaKI ; semuanya terkait dengan praktik pendidikan.
Selain itu, Amini juga dikenal sebagai aktivis organisasi dan selalu aktif di tengah masyarakat. Bermula dari Ketua Nasyiatul Aisyiyah Ranting Sei Mencirim, mengantarkannya menjadi Ketua Nasyiatul Aisyiyah Cabang Sunggal, dan pernah mendapatkan kesempatan menjadi Ketua Nasyiatul Aisyiyah Kota Medan.
Agaknya, pengalaman itulah yang membuat Amini diberi kepercayaan sebagai pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Sumatera Utara.
Generasi Pintar
Menciptakan generasi pintar, dimaksudkan mempersiapkan anak untuk generasi emas yang siap dengan keahlian, khususnya tiga literasi utama yakni membaca, sains dan matematika.
Sementara untuk generasi benar dengan menyatukan konsep keagamaan, tentang akhlakul karimah yang utama, belajar dimulai dari wudhu, hingga salat dhuha.
Kebiasaan sederhana yang dilakukan seluruh siswa adalah bersalaman ketika berjumpa dan mengucapkan terima kasih ketika berpisah.
Sampailah pada generasi segar, di mana kebugaran anak adalah hal utama dalam pendidikan. Dalam hal ini tiga kebiasaan yang dilakukan meliputi makan atau sarapan secara teratur, begitu juga olahraga, dan istirahat secara teratur baik di sekolah maupun rumah.
Kini, Amini menjadi sosok kreatif dan inspiratif yang berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga, yang selalu setia mendampingi suami tercinta Prof Dr H Mardianto MPd, guru besar Teknologi Pendidikan FITK UINSU.
Amini yang juga owner mutiarainstitut.com, juga berhasil mendidik lima putra-putrinya, yang semuanya tengah menempuh pendidikan sesuai dengan bidang mereka minati.
Putri pertama, Elda menempuh program Doktor Komunikasi Islam di UIN Sumatera Utara Medan, putri kedua Mutiara MPd saat ini mengikuti program Doktor Bimbingan Konseling di Universitas Negeri Malang, putri ketiga Nadila SPd mahasiswa Program Magister Komunikasi UMSU, dan Rasya siswa MAN 1 Medan serta Muhammad Habibi siswa SMKN Kutalimbaru.
Mengawali karier sebagai dosen UMSU dengan golongan III/a dan sekarang menyandang posisi Lektor, Amini tengah menyiapkan kelengkapan berkas untuk meraih gelar Guru Besar Manajemen Pendidikan.
Dosen tetap Program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi ini, beberapa kali mendapat hibah dari Kemenristekdikti untuk bantuan penelitian berkelanjutan.
Amini juga reviewer nasional untuk penelitian hibah bersaing perguruan tinggi, khususnya di PT Kemuhammadiyahan di Indonesia, dan selalu siap memberikan layanan kepada mahasiswa, dan memberi bimbingan mengupload hasil tesisnya ke dalam jurnal bereputasi.
Bersama keluarga, Amini kini menjadi owner Yayasan Pendidikan Mutiara Aulia yang mengusung konsep “Pintar Benar Segar” memberi kesempatan kepada masyarakat Desa Sei Mencirim Kecamatan Sunggal khususnya.
Lembaga pendidikan yang dikelola dari Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, SMP IT hingga Madrasah Aliyah. YP Mutiara Aulia pernah mendapatkan hibah dari Bank Sumut dan bekerjasama dengan Usaid-Prioritas, serta Tanoto Foundation.
Berperan sebagai owner pendidikan, bersama keluarga membangun Yayasan Pendidikan Mutiara, Amini bersama puluhan tenaga pendidik dan kependidikan, serta ratusan siswa, layak disebut sebagai hal yang luar biasa.
Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan kini terus berinovasi dalam hal pendidikan, pembelajaran dan berbagai aktivitas bermanfaat lainnya di tengah masyarakat.
Melalui mutiara.sch. dan mutiarainstitut.com sudah banyak hal dikembangkan, diberikan dan dishare untuk dunia, sekaligus menjadi inspirasi bagi banyak orang. Memberdayakan tabungan siswa seoptimal mungkin baik untuk operasional sekolah, pengembangan, maupun untuk pemberdayaan.
Semuanya telah dijalani Amini, dari sejak menjadi guru pekerja, guru profesional, bahkan telah menjadi pemilik satuan pendidikan, dan kini menjadi perancang untuk praktik pendidikan.
Bersama masyarakat membangun pendidikan, untuk peradaban, menghantarkan anak menuju generasi emas 2045.
Amini, yang kini mempersiapkan langkah menuju guru besar penuh di bidang manajemen pendidikan, tentu tidak berpuas diri.
Kendati terus disibukkan dengan aktivitas mengajar, meneliti, dan melakukan pengabdian sebagai bagian dari tugas utamanya, Amini tidak pernah mengabaikan peran utamanya sebagai istri dan ibu rumah tangga.(**/mar)