Libur sekolah, semua siswa libur, guru pun libur, sampai menjadi masa liburan. Liburan berdampak pada banyak hal, para traveling mempersiapkan segala sesuatunya menyambut para pelancong untuk memanfaatkan hari libur. Tempat-tempat wisata berbenah memberikan layanan terbaik untuk istirahat bagi para wisatawan, bahkan jadwal silaturahmi antar komunitas pun disusun sedemikan rupa untuk memanfaatkan waktu. Itulah fenomena liburan akhir semester.
Pak Marmuj sebagai seorang guru sebenarnya liburan bukan menjadi waktu istirahat penuh, justru evaluasi terhadap proses pembelajaran tetap dilakukan, dan merencanakan pembelajaran semester berikutnya justru segera disiapkan.
Sehari sebelum masuk pembelajaran, Sebagian guru datang ke sekolah, dari membersihkan ruangan kelas, menata kembalik beberarpa buku dan peralatan, sampai mengganti media yang mungkin harus di pajang.
Tampak di sudut kantin sekolah Pak Marmuj belum beranjak dari tempat duduknya, berdua dengan rekan guru.
Seorang guru perempuan bu Marsya menghampiri;
Guru Marsya; Pak Marmuj sudah, main caturnya…
Pak Marmuj diam tak bergeming, tampak serius memandangi bidak catur dihadapannya.
Guru Marsya; Pak ayo…..sudah kita sudah selesai membersihkan kelas, sebentar lagi rapat.
Memang direncanakan repat pukul 10 pagi untuk mempersiapkan berbagai hal terkait dengan pembelajaran berikutnya.
Pak Marmuj; sabar……..tenang….tenang…..
Ditengah keseriusan memandangi bidak catur, ternyata dua, tiga, guru lainnya justru datang duduk bersama melihat permainan catur yang sedang berlangsung.
Guru Marsya; (sedikit sewot)….pak apa sih gunanya main catur…Cuma buang-buang waktu saja……
Pak Marmuj; sabar…… tenang-tenang…..ibu guru yang cantik…….hem….main catur itu bukan hanya sekedar permainan, tetapi maknanya mendalam.
Guru Marsya; mendalam bagaimana maksudnya pak.
Pak Marmuj; seperti permainan catur bahwa hidup ini pasti, tetapi kita yang menentukan;
Guru Agama; wah…soal pasti dan menentukan itu soal taqdir, soal Qadariah dan Jabariah pak.
Pak Marmuj; ya………permainan catur itu permainan sudah diatur, sudah ditentukan, kapan mulai, kapan pula harus berakhir. Begitu juga dunia ini kapan berawal diciptakan, kapan pula harus kiamat semuanya sudah pasti. Tetapi bagaimana ditengahnya, 16 buah bidak catur semua mempunya aturan yang berbeda, ada yang harus berjalan kedepan, ada pula yang boleh kesamping, ada pula yang boleh keduanya.
Sebagian guru jadi seirus mendengar penjelasan Pak Marmuj.
Pak Marmuj; lihat ini (sambil menunjukkan bidak catur “Pion”, dia hanya boleh melangkah, dua langkah sampai batas papan lawan, setelah itu hanya satu langkah yang diizinkan. Jika ingin mengalahkan hanya dengan kesamping baik kanan maupun kiri.
Berbeda dengan lainnya, ada bidak “Benteng” yang hanya lurus kedepan, kekanan dan kekiri tetapi kelebihannya berapa langkahpun tak ada masalah. Sama persis dengan bidang “Gajah” semua bisa dilakukan hanya dengan jalan silang kekiri maupun kekanan.
Semua untuk mengawal bidak Raja yang hanya boleh melangkah satu perpindahan. Sebagai pengawal utama adalah “Menteri” berberak bebas untuk menjadi tumbal apapun yang terjadi pada sang “Raja”. Tetapi ada yang berbeda, bidak “Kuda” melangkah hanya diperbolehkan tiga titik, tetapi ia diperbolehkan melangkahi siapa saja yang ada ditengah-tengahnya.
Bu Marsya: )^&%FGB)&B_)(P:O”PUGY^ ah………..sampai sebegitunya pak……
Pak Marmuj sedikit menghela nafas…….
Pak Marmuj; apakah kita tahu arti ini semua, sejak abad ke tujuh permainan catur ini sudah ditemukan oleh……… hem….(Pak Marmuj sambil melihat ponselnya)….
Bu Marya; hayo……..siap pak…….
Pak Marmuj; ya ditemukan oleh pemainnya.
Semua guru semua lebar, tertawa lepas, melihat kanan kiri tidak ada siswa.
Pak Marmuj; ini yang penting….semua permainan itu ada artinya. Seperti ini bermain catur…..sesungguhnya sama dengan ktia, bahwa nasip kita, tujuan hidup telah ditetapkan, tetapi bagaimana kita memainkan, menjalankan apa yang kita miliki tergantung diri kita.
Bukan tidak banyak orang yang mengembangkan kemampuannya sampai ia dianggap sukses, mungkin ia mengerti bagaimana mengembangkan potensi dirinya dengan tidak melanggar aturan.
Ingat bidak ‘pion” yang hanya satu langkah, tetapi pada puncak kariernya ia bisa bermetamorfosa menjadi apapun yang kita inginkan. Intinya ia sabar, menjalani hidup sesuai dengan aturan.
Jadi memang hidup ini adalah strategi bagaimana kita mengatur diri,
Seorang guru junior menunjukkan situs wikipedia tentang catur yang menjelaskan;
Catur diyakini berasal dari permainan India, chaturanga (yang menjadi asal nama catur), sekitar abad ke-7. Chaturanga juga diperkirakan merupakan nenek moyang dari permainan strategi serupa yang berasal dari Dunia Timur, seperti xiangqi (catur Cina), janggi (catur Korea), dan shogi (catur Jepang). Catur mencapai Eropa pada abad ke-9, saat terjadi penaklukan Hispania oleh Umayyah.
Pak Marmuj; ya sudah, itulah catur, catur (cara mengatur) kita memang perlu bekerja keras, tetapi istirahat perlu, kita memang perlu punya ambisi, tetapi kendalia diri itu lebih penting. Ingat….. seperti tetangga saya di rumah…… kita harus ingat “Jamu Jati Kendi”.
Bu Marsya; apalagi itu pak…..
Pak Marmuj; hidup ini Jamu Jati Kendi; jaga mulut, jaga hati, dan Kendalikan Diri…..
Bu Marsya; apa hubungannya main catur, dengan jamu kendi pak…. ada ada saja.
Pak Marmuj; terserah saya lah bu….. kan saya yang main catur, kan saya yang punya tetangga…..hahahaha…..
Hem….Pak Marmuj….Pak Marmuj……memanglah……
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah:
Pertama; hidup ini sudah jelas ada awalnya dan ada pula akhirnya, maka kita harus menikmati bagaimana ditengah-tengah kehidupan untuk menjalani apa yang kita miliki sesuai kemampuan.
Kedua; setiap orang memiliki kemampuan untuk mengantur diri, mengelola dan mengembangkan apa yang ia inginkan. Strategi dalam mengelola potensi diri adalah hal utama, tetapi ingat keberhasilan akan dicapai bila kita selalu bekerjasama dengan orang lain.
Ketiga; bersama adalah kunci keberhasilan, sukses pribadi adalah dengan menjalankan strategi saling berbagi, saling melindungi, dan yang utama tidak ada yang lebih hebat dari diri sendiri, kecuali kebermanfaatan kita untuk tim atau orang lain disekitar kita.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber.