Pada hari Jumat seperti biasa Pak Marmuj memulai pembelajaran dengan melakukan absensi kepada siswa. Satu persatu siswa dipanggil, dan menyatakan kehadirannya, dan ada dua siswa yang tidak hadir, sementara satu tanpa keterangan. Dua siswa yang tidak hadir mengirimkan surat dengan keterangan sakit, sementara siswa yang lain karena kunjungan keluarga.
Sampailah akhirnya Pak Marmuj meminta kepada seluruh siswa untuk duduk, diam dan memperhatikan dimana beliau akan bercerita tentang surat.
Pak Marmuj; anak-anakku sekalian. Saya akan bercerita tentang tiga surat penting dalam kehidupan ini.
Siswa memperhatikan serius. Dalam pikiran siswa, jangan-jangan Pak Marmuj akan mengulang cerita surat kepada yang terhormat Tuhan Yang Maha Esa.
Pak Marmuj; Apakah kalian tahu ada tiga surat penting di dunia ini;
Siswa; tidak pak (kompak).
Pak Marmuj; ok, saya akan cerita tentang tiga jenis surat yang perlu kalian tahu
Siswa; siap pak, surat apa saja itu pak?
Seorang siswa menjawab; saya tahu pak, pertama surat resmi, kedua surat tidak resmi, ketiga surat suratan..
Semua siswa; gerrrrrrrrrrrrrr.
Pak Marmuj; ok….dia sudah mencoba, boleh, ada lagi? Seorang siswa lainnya menjawab; menurut saya pak tiga surat dimaksud adalah; pertama pengirim surat, kedua pengantar surat, dan ketiga adalah penerima surat.
Siswa; hore……
Pak Marmuj; yayyayayaya, hampir tepat, boleh juga. Semua siswa semakin penasaran, apa gerangan yang akan disampaikan Pak Marmuj.
Pak Marmuj; kita mulai dari bagian pertama; bahwa Surat terpanjang di dunia tercatat dalam Guinness World Records sebagai surat yang ditulis oleh seorang penulis Prancis bernama Marcel Proust.
Surat ini merupakan novel berjudul À la recherche du temps perdu (In Search of Lost Time), yang memiliki sekitar 1.267.069 kata dalam tujuh volumenya. Jika dianggap sebagai “surat” kepada pembaca, ini adalah salah satu karya sastra terpanjang dalam bentuk tulisan.
Siswa; pak Guinness World Record itu maksudnya apa ya pak?
Pak Marmuj; _&)(_T&P)GB”{ N oh ya… itu maksudnya tempat mencatat semua hal paling terhebat, termasuk paling terpanjang yang pernah ada di dunia ini.
Siswa; ooooooh.
Pak Marmuj; anak-anak sekalian saya sampaikan bagian kedua adalah surat terpendek di dunia, kalian ingin tahu?
Siswa; ia pak, surat apa itu pak?
Pak Marmuj; dalam sejarah dikisahkan bahwa; Surat terpendek di dunia adalah surat yang terdiri dari hanya dua karakter. Surat ini ditulis oleh Victor Hugo, penulis Les Misérables.
Setelah bukunya diterbitkan, Victor Hugo mengirimkan surat kepada penerbitnya dengan hanya satu simbol: “?” (bertanya tentang kesuksesan buku tersebut). Sebagai balasan, penerbitnya hanya menulis “!” (menandakan buku itu sukses besar). Surat ini menjadi legenda karena kesederhanaannya.
Semua siswa saling pandang, mendengar cerita Pak Marmuj bahwa ada surat terpendek di dunia.
Pak Marmuj; anak-anak sekalian bagian ketiga yang perlu kalian tahu adalah surat paling unik sedunia.
Siswa; surat apa itu pak?
Ada juga surat-surat unik lainnya:
1. Surat dalam botol: Salah satu surat tertua yang ditemukan dalam botol berasal dari tahun 1886, ditemukan di Jerman pada 2018.
2. Surat dari luar angkasa: Surat yang ditulis oleh astronot kepada keluarga mereka saat berada di bulan atau orbit luar angkasa.
3. Surat kepada masa depan: Banyak surat ditulis dan disegel untuk dibaca oleh generasi mendatang, termasuk kapsul waktu yang disegel oleh presiden dan tokoh sejarah.
Kali ini Pak Marmuj tampak tidak sibuk mesearch googling lagi, rupanya sudah meningkat dia mencoba meminta bantuan dari chatgpt lewat https://chatgpt.com/c/673eecaa-e064-800a-9eef-3e2e81efb0ba
Pak Marmuj; anak-anakku sekalian intinya bahwa surat itu adalah alat komunikasi atau cara kita berbagi kebar dengan orang lain. Kabar itu bisa saja kabar baik untuk dinikmati bersama, atau kabar yang kurang baik, mungkin untuk berbagi dalam mengatasi.
Siswa; Pak dari tadi kami lihat juga bapak memegang dua surat, itu surat apa kira-kira pak?
Pak Marmuj; ya saya baru saja menulis surat yang berbeda, bukan terpanjang, bukan pula terpendek, tetapi yang belum pernah dilakukan oleh semua orang, atau belum pernah dilakukan oleh semua guru di sekolah bahkan di seluruh dunia ini.
Siswa; surat apa itu Pak?
Pak Marmuj; ini adalah surat balasan terhadap rekan saudara yang sakit.
Semua siswa; terdiam………………yayayaya.
Hem… Pak Marmuj….Pak Marmuj….memanglah…..
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah:
Pertama; setiap manusia butuh saling berbagi kabar, kepada kaum kerabat, atau kepada siapa saja untuk menjalin silaturahmi.
Kedua; berbagi kabar dapat disebut dengan komunikasi dilakukan dengan banyak cara seperti dengan cara lisan, tulisan, isyarat dan lain sebagainya. Semua menjadi pilihan untuk dilakukan tergantung dengan situasi serta tujuan untuk melakukan komunikasi.
Ketiga; surat adalah salah satu pilihan dalam berkomunikasi untuk saling berbagi kabar. Sudah sejak lama surat memiliki karakteristik yang unik, tetapi membawa banyak budaya, yakni budaya menulis, budaya membaca. Surah membawa hal utama yakni budaya berbagi kabar tentang kehidupan kepada orang lain agar beritanya dapat dinikmati bersama.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber