Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Setiap pendidik idealnya mempelajari dan memahami teori-teori belajar dan pembelajaran. Pengetahuan dan pemahamannya tentang teori belajar dan pembelajaran akan mengantarkannya pada keberhasilan dalam membelajarkan peserta didik. Sebab, suatu teori dapat membantu pendidik dalam melihat dan memahami berbagai persoalan tentang belajar dan pembelajaran. Dengan kapasitas itu, seorang pendidik akan mudah mencarikan solusi bagi mengatasinya. Dengan demikian aktivitasnya dalam membelajarkan peserta didik akan lebih mudah dilakukan dan berpeluang mencapai hasil yang terbaik atau maksimal. (Wahyuddin Nur, 2012).
Kata belajar dapat berkembang menjadi; mengajar, pebelajar, pembelajaran, membelajarkan.
Pertama, belajar adalah proses mental untuk mendapatkan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap baru dilakukan secara sengaja maupun tidak dengan perolehan permanen termanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Kedua, mengajar adalah proses transfer pengetahuan dari guru kepada murid, kegiatan ini dilakukan satu arah. Kemampuan guru sangat penting bagaimana menguasai seluruh ilmu untuk dapat dicurahkan, disampaikan kepada murid sebanyak-banyaknya. Posisi murid adalah orang yang hanya menerima pelajaran dari guru dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya.
Ketiga, pebelajar adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan satu aktivitas mental, fisik serta sikap menyediakan diri menerima hal baru yang berguna pada dirinya.
Keempat, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan sumber dan lingkungan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam membentuk sikap dan kepribadian. Guru bertugas mengorkestra seluruh sumber belajar dan lingkungan agar dapat menjadi bagian dari pengalaman anak untuk mendalami dan mendapatkan ilmu pengetahuan. Sementara siswa adalah aktor utama untuk melakukan ekplorasi, ekspresi dan apresiasi terhadap seluruh gejala alam, sosial dan individu membentuk pengetahuan baru.
Kelima, membelajarkan adalah satu keadaan yang menciptakan murid menjadi orang yang sangat aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Seluruh lingkungan disiapkan, media atau alat dilengkapi serta keadaan dikondisikan semuanya mengarah pada proses belajar tentang sesuatu khususnya pengalaman, keterampilan dan akhirnya membentuk sikap dan kepribadian.
Pendidik inspiratif mempunyai tingkatan bagaimana ia harus melakukan mengajar, pembelajaran, dan membelajarkan. Kesemua kegiatan dimaksud adalah upaya variasi dalam kegiatan pendidikan dengan tujuan mengembangkan potensi yang ada pada murid secara optimal.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.