Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Pendidik Inspiratif Tarmizi Situmorang
Bagi guru PAI yang mempunyai kelebihan dalam bidang ilmu pengetahuan agama Islam baik teoritis maupun praktisnya jika dibandingkan kebanyakan orang, apalagi dengan peserta didik, maka ketakwaan seorang guru merupakan teladan (uswah al-hasanah) bagi seluruh peserta didik khususnya dan bagi masyarakat umumnya. (Tarmizi, 2009).
Mendidik adalah memberdayakan orang lain, tetapi berbeda halnya dengan mendidik dalam Islam, karena ada nilai lain yakni membantu dan menjadi bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Maka mendidik dalam agama selalu diawali dari melakukan pendidikan terhadap diri sendiri dahulu, setelah itu keluarga terdekat dan akhirnya kepada orang lain. Dari sinilah pendidik dalam Islam sangat kental dengan apa yang disebut keteladanan.
Pendidikan dan keteladanan merupakan hal penting, dari keduanya lahir berbagai metode, strategi sampai media. Betapa tidak keteladanan adalah seorang yang berarti subyek sumber dari segala hal terkait dengan pendidikan dan pembelajaran. Guru dapat dijadikan bagian utama dari kegiatan pembelajaran, apakah sebagai sumber belajar, media pembelajaran maupun obyek materi pembelajaran. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
-Seorang guru pada dirinya dapat dikatakan sumber belajar ketika ia adalah sosok yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tertulis, terbaca, dan terdokumen. Contoh ini dapat diperoleh ketika kita lihat ada, guru yang berprestasi, guru teladan, guru paling disiplin, juga guru yang memiliki peran di masyarakat dan lain sebagainya.
-Seorang guru dapat dijadikan sebagai media, dalam hal guru yang dapat memberi keterangan tentang ilmu yang sedang dipelajari, seperti bagaimana belajar yang baik, bagaimana hidup yang bahagia, bagaimana menghadapi masalah dan lain sebagainya.
-Seorang guru dapat dijadikan obyek dari satu materi pembelajaran karena banyak hal yang dapat dikaitkan dengan kehidupannya. Contoh pelajaran tentang profesi, dalam hal ini profesi guru, pelajaran tentang pendapatan upah bekerja, dalam hal ini gaji yang didapat oleh seorang guru, dan banyak lagi lainnya.
Bila guru melakukan hal sesuai dengan aturan, dari niat yang baik untuk mencerahkan, mengelola pembelajaran secara profesional, sampai mendoakan seluruh siswanya, maka keteladanan ada pada dirinya.
Benarlah bahwa pendidik inspiratif memiliki kemampuan mengenali diri sendiri, mendidik sesuai dengan kemampuannya sampai pada menjadi orang lain adalah ladang untuk beribadah.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.