This research was found that by developing approaches in Islamic education so as to broaden understanding and encourage people to practice them and at the same time shape their character and personality. The relationship between man and God is a basic requirement for success in the relationship between man and his environment. If the relationship between God and humans is more structured, more assertive and runs according to the criteria set by Allah, the relationship between humans and the environment will be more successful, as well as in Islamic education. (Mahariah, 2021).
Pendidikan Islam sebagai sebuah ilmu pengetahuan memerlukan pendekatan, model, strategi dan teknik yang diharapkan memberi bantuan bagi siapapun yang akan melaksanakannya dapat efektif dan efisien.
Diawali dari filsafat pendidikan maka pendekatan pendidikan Islam memberi landasan dari Al Qur`an dan Hadits, kemudian sejarah sampai pada praktik baik yang diperoleh dari berbagai penelitian. Semua itu adalah memperkaya khazanah pendidikan Islam yang terus berkembang bahkan progresif mengikuti perkembangan zaman.
Dr Mahariah MAg, yang memiliki keahlian dan konsen dalam bidang ilmu pendidikan Islam mencoba menganalisa pendekatan pendidikan Islam dalam kajian studi Islam.
Menurut analisa penelitian yang dilakukan menggunakan literatur atau bahan referensi ilmiah, ditemukan bahwa dengan mengembangkan pendekatan-pendekatan dalam pendidikan Islam sehingga dapat memperluas pemahaman serta mendorong manusia untuk mengamalkannya dan sekaligus dapat membentuk akhlak dan kepribadiannya.
Hubungan manusia dan Allah merupakan syarat pokok bagi keberhasilan dalam hubungan antara manusia dan lingkungannya. Bila hubungan antara Allah dan manusia lebih tersusun, lebih tegas dan berjalan menurut kriteria yang ditetapkan Allah maka hubungan antara manusia dengan lingkungan menjadi lebih berhasil, begitu pula dalam pendidikan Islam.
Perlu dicatat bahwa batasan pendidikan Islam sebagai suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang untuk mengembangkan/ mengarahkan kehidupan tercapai dan terbentuk perkembangannya yang maksimal dalam hal positif, serta bersumber dari ajaran-ajaran Islam yakni al-Quran dan hadits, yang terbagi lagi dalam bidang muamalah.
Menurut beliau sumber pendidikan Islam terdiri atas enam macam, yaitu: al Qur‟an, As Sunnah, katakata sahabat, kemaslahatan umat/sosial (Mashalih Al Mursalah), tradisi atau adat kebiasaan masyarakat (`uruf), dan hasil pemikiran para ahli dalam islam (ijtihad). Keenam sumber pendidikan Islam tersebut didudukkan secara hierarkis.
Beberapa prinsip tertentu pendidikan Islam, yaitu: 1) Prinsip universal (syumuliyah), 2) Prinsip keseimbangan dan kesederhanaan (tawazun qa iqtishadiyah), 3) Prinsip kejelasan (tabayun), 4) Prinsip tak bertentangan., 5) Prinsip realisme dan dapat dilaksanakan, 6) Prinsip perubahan yang diingini, 7) Prinsip menjaga perbedaan-perbedaan individu, dan 8) Prinsip dinamis dalam manerima perubahan dan perkembangan.
Catatan penting dari Mahariah menegaskan, tujuan pendidikan mengembangkan fitrah manusia, baik ruh, fisik, kemauan, dan akalnya secara dinamis sesuai syari‟at Islam, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksanaan fungsinya sebagai khalifah fil-ard dan menjadikan kehidupan akhirat sebagai tujuan utama pendidikannya.
Landasan dasar operasional pendidikan Islam terdapat beberapa macam, yaitu: agama, historis, sosiologis, ekonomi, politik, dan administrasi, psikologi, dan filosofis.
Dengan mengembangkan pendekatan-pendekatan (pengamalan, pengalaman, rasional, emosional, pembiasaan dalam pendidikan Islam) dalam pendidikan Islam sehingga dapat memperluas pemahaman serta mendorong mereka untuk mengamalkannya dan sekaligus dapat membentuk akhlak dan kepribadiannya.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.