Based learning direncanakan oleh guru berdasarkan analisis silabus dari pemerintah, diorganisasikan oleh yayasan, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan orang tua siswa sesuai peran masing-masing. Digerakkan oleh guru yang telah ditingkatkan kompetensinya melalui seminar, pelatihan, workshop, dan diskusi Bersama para pimpinan seperti ketua Yayasan, kepala sekolah.
Pendidikan dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan negara, dalam bahasa Philip S.Comb ada istilah pendidikan informal, pendidikan non formal dan pendidikan formal.
Pembedaan tersebut bukan berarti berjalan sendiri sendiri, pendidikan di keluarga dilakukan oleh orang tua kepada anaknya karena alasan inheren atau naluri orang tua terhadap keturunannya.
Sementara pendidikan di masyarakat dilakukan karena ada nilai budaya yang harus dipertahankan, diwariskan, dan kemudian dibudidayakan.
Begitu juga dengan pendidikan di sekolah yang menjadi kewajiban negara, dilakukan karena tanggungjawab untuk menjaga kelangsungan kehidupan bangsa, membangun peradaban dan seterusnya.
Antara pendidikan keluarga, masyarakat dan sekolah tidak berjalan sendiri, tetapi saling berbagi, saling berkolaborasi. Berbagi peran serta bersama dalam derap kegiatan adalah kunci keberhasilan masing masing sektor pendidikan ini.
Peran dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Keluarga, adalah satuan atau unit terkecil dalam kehidupan manusia, didalamnya terdiri dari orang tua ayah dan ibu, serta anak, dan mungkin saja ada anggota keluarga lain. Membangun keluarga diawali dari cinta dan kasih sayang antara dua insan, dari sanalah lahir keturunan atau anak sebagai pelanjut generasi. Pendidikan menjadi bagian dari proses pewarisan tersebut, jadi keluarga yang baik adalah yang memberi pendidikan kepada anak-anaknya paling tidak lebih baik dari pendidikan yang diperoleh orang tua.
b. Masyarakat, adalah komunitas yang terbentuk dari beberapa keluarga, di dalamnya terdapat aturan, tata krama serta ada dan budaya. Seluruh anggota masyarakat diminta untuk mematuhi, memelihara serta menjadikan nilai-nilai yang ada di masyarakat agar tetap bertahan. Semua anggota masyarakat menjadi pendidik, dan semua anggota masyarakat pula menjadi peserta didik dengan itulah maka semuanya saling menghormati dan saling menjaga hubungan antar mereka.
c. Sekolah, adalah lembaga yang secara sengaja direncanakan, dikembangkan serta diperuntukkan bagi anak bangsa untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan serta pengalaman. Semuanya agar mereka siap hidup di masa depan dan lebih baik dari generasi sebelumnya. Di sekolah inilah anak dapat direkayasa, seperti merekayasa masa depan pembangunan, atau mempersiapkan peradaban yang diinginkan.
Oleh T Darmansyah bersama rekannya menemukan bahwa kolaborasi antara keluarga, masyarakat dan sekolah ternyata sangat penting.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa based learning direncanakan oleh guru berdasarkan analisis silabus dari pemerintah, diorganisasikan oleh yayasan, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan orang tua siswa sesuai peran masing-masing.
Tidak berlebihan kiranya bila sekolah yang baik adalah yang memiliki hubungan baik dengan masyarakat sekitar, bahkan seluruh anggota sekolah seperti guru dan kepala sekola bahkan yayasan harus menjadi bagian dari komunitas masyarakat.
Bagaimana caranya salah satunya adalah dengan digerakkan oleh guru yang telah ditingkatkan kompetensinya melalui seminar, pelatihan, workshop,, dan diskusi bersama para pimpinan seperti ketua Yayasan, kepala sekolah.
Jelaslah, tidak sekolah yang berhasil menghantarkan anak bangsa, kecuali kerja sama dengan orang tua dan pemerintah sebagai indikator keberhasilannya.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.