Lwartagarudaonline-Langkat | Setelah melalui musyawarah kekeluargaan, akhirnya pihak perkebunan PT Bahruny Grub Balai Gajah, Kecamatan Gebang, Langkat, sepakat akan memberi santunan kepada Sutristiawan alias Keteng, eks karyawan pemanen kebun PT Bahruny Grup Balai Gajah.
Pertemuan kekeluargaan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Disnaker Langkat, Selasa (11/6/2024), yang dihadiri utusan perusahaan PT Bahruny Grup, AP Sirait selaku Estate Manager, Ichwanda Fitriandy, selaku Asisten Divisi III, Linda selaku perwakilan kantor pusat, Zulham selaku Humas, Ria Sitepu, Disnaker Langkat dan seorang awak media.
Hasil pertemuan tersebut disepakati, pihak perkebunan akan memberi tali asih pada eks karyawan sebesar upah sebulan gaji sesuai UMK. Selanjutnya pihak perkebunan meminta agar karyawan tersebut untuk segera mengosongkan rumah perkebunan yang ditempatinya, karena tidak lagi bekerja di perkebunan PT Bahruny Grub Grup, serta membuat surat pernyataan dari eks karyawan tersebut.
Di hadapan pihak perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan media serta pihak perkebunan PT Bahruny Grup akhirnya kesepakatan kekeluargaan itu disetujui tanpa ada permasalahan.
Sekadar mengingatkan pembaca, berawal dari kejadian karyawan Sutristiawan alias Keteng (40) Karyawan Pemanen BHL, alamat Pondok PT Bahruny Grup Balai Gajah, Kecamatan Gebang, Langkat, diduga menjadi korban fitnah, dan disuruh membuat surat pernyataan pengunduran diri sepihak oleh Asisten.
Pihak perkebunan melalui petugasnya ada menangkap salah seorang yang kedapatan mencuri buah TBS, dari pengakuan tersangka tersebut kepada pihak perkebunan yang mengatakan, Sutristiawan alias Keteng ikut terlibat dalam pencurian tersebut.
Hanya saja pelaku yang sempat tertangkap tersebut dikabarkan melarikan diri saat petugas perkebunan akan membawa tersangka ke Polsek.
Berawal dari pengakuan tersebut akhirnya eks karyawan itu disuruh mengundurkan diri oleh Asisten hingga alat kerja eks karyawan yang inventaris perkebunan tersebut diambil oleh pihak perkebunan di rumahnya, hingga belasan hari Keteng eks karyawan perkebunan tersebut terkatung-katung tak jelas nasibnya sebagai karyawan. (Dony)
Teks foto
Keteng, eks karyawan PT Bahruny Grup