garudaonline-Batu Bara | Anggota DPRD Sumatera Utara, Ahmad Hadian mengungkapkan Jalan Provinsi Susur Pantai Batu Bara di Desa Nenas Siam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara menuju Kabupaten Serdang Bedagai putus total tergerus terjangan banjir, sehingga melumpuhkan arus lalu lintas menuju kedua kabupaten tersebut.
“Saya ditelepon warga agar datang meninjau lokasi jalan provinsi yang mengalami putus total tergerus arus banjir dan berharap agar kejadian ini segera disampaikan ke Dinas PUPR Sumut, untuk segera dilakukan perbaikan,” ungkap Ahmad Hadian kepada wartawan, Selasa (31/10/2023) malam melalui telepon dari Batubara.
Diakui Kang Hadian, sapaan akrabnya, banjir seperti ini sebenarnya setiap tahun terjadi, tapi kali ini gerusannya cukup deras sehingga memutuskan dua titik ruas jalan dari Kabupaten Batu Bara menuju Sergai, sehingga sangat mengganggu arus lalu lintas di daerah itu.
Menyikapi hal itu, politisi PKS ini mendesak Pemprov Sumut lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera bertindak cepat melakukan penanganan atau perbaikan secara darurat, agar jalur transportasi dari Batubara ke Sergai kembali normal.
“Segera gunakan dana tanggap darurat untuk mengendalikan situasi, agar jalur transportasi darat bisa normal kembali,” imbau Ustaz Hadian (UHa).
Menurut dia perbaikan infrastruktur tersebut harus dilakukan secara serius dan komprehensif agar situasi seperti ini tidak terus berulang setiap tahun.
Diakuinya memang saat ini Pemprov Sumut sedang melakukan pembangunan hotmix ruas jalan di jalur yang putus dengan menggunakan anggaran proyek multiyears berbiaya Rp2,7 triliun, sehingga perlu diantisipasi secepatnya.
“Jangan sampai pelaksanaannya menjadi gagal hanya gara-gara banjir. Jika penanganan banjir ini tidak komprehensif, aspal hotmix itu pun akan mubazir,” ujarnya.
Hadian menambahkan untuk penanganan komprehensif itu perlu dana luar biasa besar, namun dalam hal ini Pemprov Sumut bisa minta bantuan pemerintah pusat melalui BWSS (Balai Wilayah Sungai Sumatera) sebagai kepanjangan tangan Kementerian PUPR.
Bahkan masyarakat yang terkena dampak banjir berharap, agar Pemprov Sumut segera melakukan langkah komprehensif, dengan melakukan normalisasi Sungai Pagurawan agar dapat menampung debit air yang tinggi saat musim penghujan.
Selain itu, kata Kang Hadian, masyarakat juga mengusulkan agar dilakukan penguatan benteng sisi sungai Pagurawan atau membuat sodetan atau kanalisasi sampai ke laut, guna mengalihkan air banjir dari darat.(UJ)