Oleh Prof Dr Mardianto MPd
In the process of a child language production, the children were able toknow the well the function of the words, and they could acts as what the words means, even though some words are still unclear yet. (Ernita, 2011:48)
Anak ketika belajar bahasa ada saatnya mengalami proses produksi bahasa, dalam hal ini tampak dari kemampuan mengetahui dengan baik fungsi kata-kata, kemudian mampu bertindak sesuai dengan makna kata-kata tersebut. Ini adalah luar biasa, meskipun ada beberapa kata yang masih belum jelas. Sebuah kesimpulan penelitian menarik yang dilakukan oleh dosen Bahasa Inggris kita.
Kita jadi tersadar bahwa hal ini memang sedang dibincangkan, di mana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, (Kemendikbudristek) mengeluarkan sejumlah kebijakan yang akan diterapkan sejak tahun ajaran baru 2023/2024 yakni; enam kemampuan fondasi anak adalah;
1. Pengenalan nilai agama dan budi pekerti
Pada aspek ini, maka suri tauladan sangat menentukan, siapa yang ada di sekitarnya, baik orang tua, guru maupun anggota keluarga memberi konstribusi besar terhadap pengenalan nilai agama, yang kemudian menjadi akhlak atau budi pekerti anak.
2. Keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi
Khususnya untuk keterampilan sosial, maka anggota keluarga, di mana anak sehari hari melakukan interaksi menjadi sangat penting. Perlu disadari bahwa bila lingkungan keluarga baik, maka potensi perkembangan bahasa anak juga akan baik.
3. Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar
Aspek pendidikan adalah hal yang utama, pengendalian emosi, diajarkan oleh siapa saja yang ada di lingkungan anak, utamanya adalah lingkungan keluarga. Namun di sisi lain lingkungan sekolah yang penuh dengan peraturan, dan lingkungan bermain di masyarakat yang mengusung bersama tata tertib permainan adalah penting untuk perkembangan emosi ini.
4. Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar
Pendidikan di sekolah sarat dengan kognitif, tetapi memberikannya dengan permainan atau strategi menyenangkan adalah hal utama. Ini semata untuk membentuk kepribadian agar anak menyenangi apa yang disebut belajar, bahkan ia akan memperoleh pengetahuan tanpa disadarinya itulah yang utama.
5. Pengembangan keterampilan motorik perawatan diri
Pada aspek tertentu, kemandirian anak adalah penting, pelatihan yang diberikan lewat pembiasaan akan menjadi car akita untuk memberi kesempatan ini. Perawatan diri adalah langkah awal bahwa anak harus memiliki kepedulian terhadap dirinya sendiri, orang di sekitar dan lingkungannya.
6. Pemaknaan untuk belajar yang positif
Apa yang dialami anak selama ini akan membekas dalam kehidupannya, cara kita memberlakukan anak sebagai bagian dari kegiatan pendidikan adalah penting. Anak adalah pelaku belajar, maka berilah pilihan yang kaya agar dapat menetapkan mana yang ia senangi untuk melakukan belajar, ini akan lebih permenan dan berkelanjutan.
Pendidik inspiratif menyadari dengan baik, bahwa dalam mendidik bahasa pada anak adalah hal utama, tetapi memberikan kesempatan pada anak untuk mengerti, memahami itu yang lebih penting. Bahasa bukan sekadar keterampilan, tetapi membentuk karakter kepribadian, untuk itu pemaksaan terhadap satu aspek dalam perkembangan anak, sesungguhnya akan berbahaya pada perkembangan secara totalitas.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.