Hari-hari Pak Marmuj melihat beberapa muridnya berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah, sebagian murid ada yang menggunakan angkutan kota, ada pula yang diantar oleh orang tua. Itulah perjalanan, bisa saja jadi perjuangan bagaimana menuntut ilmu. Bahkan disebagian sudut negeri ini ada murid yang sampai berkilometer berjalan untuk masuk sekolah, sama halnya ketika pulang.
Sedikit berbeda kali ini, Pak Marmuj akan menyampaikan materi pelajaran terkait dengan gaya berjalan dari berbagai macam. Sebagaimana kegiatan apersepsi maka Pak Marmuj pun memulainya dengan mengeksplorasi pengalaman murid.
Pak Marmuj; anak-anakku sekalian, coba kalian ceritakan tentang bagaimana berjalan!
Murid pertama; berjalan maksudnya bagaimana ya pak, apakah berjalan kaki, atau lari atau bagaimana?
Pak Marmuj; ya….. maksudnya dari apa yang selama ini kalian alami, atau kalian ketahui atau kalian pernah membaca, menonton dan semuanyalah.
Murid kedua; saya pak, ada yang berjalan lambat seperti keong, ada yang berjalan cepat seperti kijang, bahkan ada yang berjalan selalu bersama seperti burung bangau.
Pak Marmuj; ya…..bagus, ada lagi yang lain.
Murid ketiga; saya pak ada yang jalan di tempat, ada yang berjalan-jalan ada juga nama jalan.
Pak Marmuj; ya……bagus semua, itulah yang disebut dengan jalan.
Sekarang bapak ingin bertanya, sebutkan lima gaya berjalan, siapa tahu boleh pulang.
Murid-murid; ia pak, siap.
Murid pertama; satu jalan lurus, jalan santai, jalan mundur, jalan-jalan pak….
Murid kedua; jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, jalan tol…..
Pak Marmuj; cukup-cukup, semuanya hampir tepat, belum boleh pulang….. nah yang dimaksud lima gaya jalan adalah sebagai berikut, perhatikan.
Pertama; berjalan biasa sebelum berjalan menoreh kanan dan kiri.
Kedua; jalan ke depan dan belakang sama kecepatannya.
Ketiga; jalan ke depan paling cepat, tak mampu ke belakang.
Keempat; jalan ke samping tak pernah ke depan dan ke belakang.
Kelima; tak pernah jalan.
Murid; oh……apa itu pak apa mungkin ada di dunia ini. Pak Marmuj; nah….perhatikan satu-satu ya….
Pertama berjalan biasa sebelum berjalan menoreh kanan dan kiri itulah kucing.
Kedua jalan ke depan dan ke belakang sama kecepatannya itulah kereta api.
Ketiga jalan ke depan paling cepat dibanding yang lain, tetapi ia tidak mampu berjalan kebelakang sendiri dan harus minta batuan, itulah pesawat terbang.
Keempat jalan kesamping tidak dapat berjalan ke depan apalagi ke belakang itulah kepiting.
Kelima tak pernah jalan ada yang tahu, yang tak pernah jalan adalah patung.
Murid-murid; oh….iya iya..
Pak Marmuj; murid-murid sekalian bersyukurlah banyak orang di dunia ini, hanya sebagian yang mendapat kesempatan untuk dapat naik pesawat bisa berjalan keliling dunia, maka bersyukurlah bila pernah naik pesawat terbang.
Selanjutnya banyak orang di kota ini tetapi hanya sebagian yang pernah naik kereta api maka bersyukurlah. Kemudian banyak orang di jalan lalulalang, tetapi ada sebagian saudara kita yang tidak dapat berjalan mungkin saja berbaring karena sakit, atau bahkan tak mampu atau bahkan tak punya kaki. Maka bersyukurlah…..
Semua murid-murid terdiam…….
Pak Marmuj; Baik murid-murid sekalian, berjalan itu penting, bahkan berjalan itu dapat menjadi olahraga untuk menjaga kesehatan, kita dianjurkan sedikitnya satu hari harus berjalan 15 menit dalam satu hari dan boleh lebih. Dalam satu situs ada delapan manfaat dari berjalan;
Pertama, dapat menurunkan berat badan.
Kedua, leluasa menghidup udara segar.
Ketiga, memperkuat tulang dan otot.
Keempat, memperbaiki postur dan kelenturan tubuh.
Kelima, memperbaiki kualitas tidur.
Keenam, meningkatkan kesehatan jantung,
Ketujuh, meningkatkan energi, kreativitas dan produktivitas
Kedelapan, meningkatkan suasana hati, dan menghindari stres.
Nah, kalau tidak percaya lihat di https://health.detik.com/kebugaran/d-7720011/8-manfaat-jalan-kaki-meski-hanya-15-menit-sehari.
Sudah jelas….
Murid pertama; Pak tapi tadi yang pertama sebelum berjalan menoleh kanak dan kiri adalah kucing, apa benar pak.
Pak Marmuj; ya….kalau tidak percaya nanti sampai rumah lihat ada kucing coba kamu suruh dia jalan, lihat apa yang terjadi.
Sudah sekarang kita boleh pulang semua….
Hemmmm. Pak Marmuj….Pak Marmuj….memanglah
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah:
Pertama; manusia dibekali dengan kaki, maka selagi dapat berjalan bersyukurlah, manfaatkan untuk kesehatan.
Kedua; berjalan di mua bumi untuk memberi kebaikan pada orang lain dan sekeliling kita, niatkan bila berjalan adalah untuk mensyukuri dan beramal kebaikan.
Ketiga; obat penyakit malas adalah, daripada tidur lebih baik bangun, daripada bangun lebih baik berdiri, dari pada berdiri lebih baik berjalan, karena setiap perjalanan pasti ada manfaatnya.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber