Setelah seharian bekerja mengajar di sekolah, Pak Marmuj duduk di “cakruk” ujung gang dimana bapak-bapak selalu duduk ngobrol ngalor-ngidul, dari hal sepele sampai persoalan negara dan dunia. Itulah budaya yang mungkin memberikan nilai baik bila dimaknai dengan positif, paling tidak melepas rutinitas hidup dengan hiburan gratis.
Ya hiburan bercerita tanpa arah, membahas tanpa topik bahkan melakukan opini tanpa fakta, hasilnya tidak ada yang harus direkomendasi apalagi sakit hati.
Hem…… gumam Pak Marmuj.
Pak Martem; ada apa Pak Marmuj…..kok senyum-senyum sendiri.
Pak Marmuj; ya ….seperti biasa, banyak kalipun masuk WA ini…… dihapusin dululah….
Pak Martem; WA apa pak dari group ya…..
Pak Marmuj; ya, kalau dari WAG kita banyak diskusi, nasihat, kadang postingan asal jangan….
Pak Mardu: ha…… jangan apa Pak Marmuj……
Pak Marmuj; lihat ini….. ternyata pesan dan kepribadian seseorang bisa dilihat dari View Contact (VC) WA seseorang.
Pak Mardu; view contact itu apa pak Marmuj….
Pak Marmuj; itu lho…..gambar si pemilik WA
Pak Martem; memang nya kepribadian bagaimana pak…..coba.
Pak Marmuj; lihat ini, ada VC gambar burung, gambar di pelaminan, gambar gunung macam-macam. Ini bila ditelusuri dan dilihat pengalaman bagaimana mereka merespon atau ber whats App selama ini, tampak kepribadiannya. Perhatikan baik-baik ya.
Pertama; VC Photo bersama istri/suami atau anggota keluarga. Ini adalah ciri orang yang jujur dan menyatakan dirinya adalah hidup dengan keluarga yang mungkin saja bahagia.
Kedua; VC Photo sendiri. Ini adalah ciri orang yang sangat percaya diri, ia menunjukkan bahwa identias dirinya dapat menyelesaikan semua hal yang ada di dunia ini yang mungkin hidupnya benar-benar tercukupi.
Ketiga; VC Photo alam. Ini adalah ciri orang yang ingin memberikan pengetahuan kepada kita, bahwa alam itu adalah bagian dari kehidupan, kita dapat mengekploitasi atau paling tidak kita mencintainya dengan tidak merusak. Mungkin dulu dia senang atau aktif di Pramuka Saka Winabakti.
Keempat; VC Photo hewan. Ini adalah ciri orang penyayang hewan, sebagai makhluk yang memiliki rasa kasih sayang, maka satu jenis hewan ditunjuk sebagai pilihan, mungkin piaraannya dengan perawatan lebih dari biaya sarapannya.
Pak Mardu; ah…..bisa saja Pak Marmuj ini, apa ada piaraan kucing umpanyanya harganya mahal lebih mahal dari sarapan kita.
Pak Martem; sabar-sabar….lanjutkan dulu Pak Marmuj……
Ternyata dua tiga empat teman lainnya serius mendengar sekaligus membuka VC WA masing-masing, sambil senyum-senyum sendiri mengikuti cerita Pak Marmuj.
Pak Marmuj melanjutkan.
Kelima; VC Photo tumbuhan. Tumbuhan memberikan kebaikan tetapi ia disiplin tidak serakah mengambil kapling orang lain, inilah ciri orang yang selalu berpendirian teguh. Biasanya kalau diajak atau dimasukkan ke WAG baru dia bertanya dulu, apa tujuan, landasan bahkan filosofinya apa…..sudah jelas semua ya….
Pak Mardu, pak Martem dan dua teman lainnya diam……Pak Marmuj pun melihat kanan kiri semua diam, rupanya semua sedang mencek atau melihat VC WA masing-masing.
Pak Mardu; kok Pak Marmuj sampai kesana penafsirannya ya……
Pak Marmuj; ya kalian harus tahu
Fitur WA itu banyak yang lain memang , tetapi View Contact: melihat kontak di kontak telepon, WhatsApp juga muncul sebagai daftar kontak di kontak telepon ini paling penting. Paling tidak inilah 1 dari 20 fitur.
Pak Mardu; Pak Marmuj tahu siapa pendiri WhatsApp, hayo….
Pak Marmuj; WhatsApp dibuat oleh Brian Acton dan Jan Koum, yang sebelumnya karyawan di Yahoo!. Bapak bapak tahu Yahoo…….
Pada Januari 2009, ketika membeli sebuah iPhone, Koum dan Acton menyadari akan potensi dari industri aplikasi perangkat lunak pada App Store(iOS), kemudian mereka mulai mengunjungi Alex Fishman yang merupakan seorang teman Koum di West San Jose untuk membicarakan model baru aplikasi berkirim pesan yang akan menunjukkan “status” di samping nama individu.
Kini banyak yang menyaingi bahkan menjadi competitor. WhatsApp bersaing dengan sejumlah layanan pengiriman pesan. Layanan-layanan tersebut meliputi iMessage (diperkirakan memiliki 1,3 miliar pengguna aktif), WeChat (1,26 miliar pengguna aktif), Telegram (900 juta pengguna), Viber (260 juta pengguna aktif), LINE (217 juta pengguna aktif), KakaoTalk (57 juta pengguna aktif), dan Signal (40 juta pengguna aktif).
WhatsApp sendiri penggunanya kini mencapai 20 miliyar orang itu sudah termasuk pak Martem dan Pak Mardu. Paham….paham…
Pak Martem; pak itu yang ada di WA bapak bapak kok ada hurufnya warna biru-biru…..
Pak Marmuj; inilah……https://id.wikipedia.org/wiki/WhatsApp
Sudah cukup….
Pak Martem; ini pak ada VC yang dibuat oleh teman saya waktu SMP.
Sambil menunjukkan ke Pak Marmuj VC WA nya pak Martem ternyata Photo Kartun.
Dengan semangat Pak Marmuj menjelaskan;
Pak Marmuj; nah….ini yang ketujuh Photo Kartun. Ini adalah photo yang menunjukkan dimana hidup ini tidak selamanya baik, justru dibalik itu kita harus dapat mempelajari makna yang sesungguhnya, orang ini biasanya tidak selalu tertipu dengan wajah manis lawan bicaranya. Mungkin boleh jadi ia menyembunyikan identitasnya, tetapi kita dibuat penasaran untuk mengenalnya lebih jauh.
Pak Mardu pun bertanya pada pak Martem; Memangnya VC siapa yang kartun itu pak.
Pak Martem; ia itu teman saya dulu di SMP, saya setuju dengan dia tetapi dia tidak ada respon.
Pak Marmuj, pak Mardu, pak Martem dan dua lainnya tertawa lepas…..duduk di cakruk memang benar-benar tidak ada hukum baik yang membenarkan apalagi yang menyalahkan…..hahahahhahahahha, kok jadi cerita SMP kita. Mungkin ini yang WA jangan-jangan dari…hahaahahahahhah sekali lagi tertawa lepas.
Pak Marmuj…pak Marmuj memanglah…..
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah:
Pertama; setiap kita adalah individu yang memiliki identitas seperti yang terdapat dalam KTP (Kartu Tanda Identitas) sebagai pengenal diri, tidak ada yang berubah karena lingkungan apalagi pergaulan.
Kedua; identitas diri akan menjadi kepribadian ketika kita bersinggungan dengan diri orang lain, kelompok lain, bahkan dalam situasi lain termasuk dalam WAG. Disaat inilah banyak terjadi penemuan identitas baru, bahkan kamuflase demi lingkungan dan keadaan, dan disini ada ketidakwajaran yang sulit dibenarkan.
Ketiga; berilah kejujuran pada lingkungan, apapun, siapapun, dan dalam situasi apapun. Aku adalah saya, saya adalah kami dan kami adalah kita, tidak ada yang berbeda.
Ketujuh; kita setuju berkolaborasi mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber.