Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Membangun peradaban baru kita membutuhkan dukungan full dari lembaga-lembaga organisasi keislaman seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al Washliyah dan lainnya. Setidaknya ada dua hal jika peradaban baru ini dapat berjalan dengan baik; pertama, memahami akan pentingnya penegakan adab di tengah masyarakat muslim. Kedua, menguatkan tradisi cinta ilmu sebagai lembaga pendidikan tinggi UIN di Indonesia sudah sepatutnya melakukan pengkajian serius terhadap tajdid ilmu dan ta`dib kemudian mengaplikasikannya di tengah masyarakat. (Saidurrahman, 2018:29).
Peradaban adalah puncak dari keberhasilan kebudayaan khususnya kebudayaan im-material. Kebudayaan im-material adalah hasil karya, karsa dan manusia, diantaranya lewat pendidikan. Kebudayaan yang terjelma dalam masyarakat seperti organisasi kemasyarakatan adalah buah hasil dari pendidikan, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada organisasi tersebut.
Hal itu dilakukan lewat jenjang training, pembinaan, sikap berpolitik, tetapi yang utama adalah ketaeladanan para pimpinan baik secara individu maupun kolektif. Organisasi keislaman dan kemasyarakatan adalah sebuah anugerah Tuhan pada bangsa Indonesia, apabila dikelola dengan baik dan bijaksana, maka menjadi amunisi atau bahkan aset.
Inilah yang dipesankan oleh seorang rektor Saidurrahman, bagaimana hubungan antara perguruan tinggi dengan organisasi kemasyarakatan dapat berjalan seiring, seirama bukan saling menguasai.
Menempatkan perguruan tinggi menjadi mitra dengan identitas ilmiah sebagai harga mati (istilah Saidurrahman) untuk organisasi kemasyarakatan perlu pengelolaan yang lebih arif dan bijaksana, tiga hal catatan kita yakni sebagai berikut:
Pertama, perguruan tinggi dengan organisasi kemasyarakatan adalah memiliki tugas yang sama bagian dari pemerintah dan negara untuk mendidik membina dan memberdayakan anak bangsa. Tidak ada yang melebihi satu dengan lainnya, maka sadar akan eksistensi masing masing adalah kata kunci utama.
Kedua, menempatkan secara proporsional dimana seluruh organisasi masyarakat mendapat tempat yang sama, kontribusi dapat diberi ruang bukan hanya pada pemikiran tetapi juga peran serta. Maju bersama, mengatasi masalah masyarakat secara bersama, bahkan berperan untuk kepentingan pemerintah dan negara saling memberikan dukungan dengan nilai nilai yang diusung oleh visi institusi masing masing.
Ketiga, menjadi habit atau kesadaran yang natural dan alamiah, sehingga bisa bersama membangun dan menikmati peradaban. Tidak ada ruang untuk saling mencurigai, karena dominasi di satu sisi akan mengakibatkan marginalisasi di sisi lain. Kata kunci untuk hal ini, berkolaborasi adalah hal penting bila ingin menjadikan perguruan tinggi berdiri sama membangun negeri.
Kita setuju berkolaborasi membangun negeri lewat perguruan tinggi kita bersinergi. Gerakan tajdid harus dipelopori oleh perguruan tinggi, sehingga organisasi kemasyarakatan mendapatkan ta`dib dari para akademisi.
Sungguh pemikiran yang arif dari tahun 2016 pemikiran ini kita syukuri, dengan itu pula kita doakan semoga UIN Sumatera Utara yang kini memasuki usia 50 tahun semakin eksis.
Selamat milad ke 50 IAIN-UIN Sumatera Utara Medan.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.