Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Pendidikan senantiasa menghadapi problema, baik masalah tujuan, metode, pendidik dan lain lain, satu satunya jalan paling efektif untuk mengantisipasi masalah tersebut adalah filsafat, sehingga di sana menjadi filsafat pendidikan.(Nuh Anak Ampun, 1991).
Pendidikan ada dalam kehidupan, kehidupan ada di dunia ini. Selagi hidup di dunia maka pasti menghadapi masalah, hanya tergantung apakah masalah tersebut besar atau kecil, itupun tergantung kita bagaimana mempersepsikannya, apakah masalah tersebut harus dipecahkan atau tinggalkan saja. Saya ingat kata pak Nuh, “bila masalah itu tulis dirumuskan, maka jalan keluarnya, kalikan saja dengan nol, selesai”.
Dalam kegiatan pendidikan kita juga pasti menghadapi masalah, pendidik inspiratif juga tidak dapat menghindari masalah namun yang paling utama adalah; pertama, apakah masalah tersebut terkait dengan tugas utama atau tujuan akhir, dari kegiatan pendidikan, ini mengajarkan skala prioritas, kalau tidak bila perlu abaikan saja.
Kedua, apakah masalah tersebut mengganggu kegiatan pembelajaran, bila tidak lupakan saja, bila perlu anggap tidak ada masalah, ini mengajarkan identifikasi (ternyata tak terdeteksi masalahnya).
Ketiga, apakah masalah tersebut menyangkut kehidupan pribadi, bila perlu lawan saja, maksudnya lebih baik menceritakan prestasi atau prospek lain (yang ini benar benar membangun pribadi).
Filsafat pendidikan adalah bagian dari upaya memberikan tata urai tentang apa yang telah kita kerjakan, apa yang sedang kita kerjakan, apa yang akan kita kerjakan. Bila terlena dengan masa lalu dan masa kini, kita akan sedikit waktu untuk prospek masa depan.
Pendidik inspiratif sebenarnya lebih menempatkan diri pada bagian ketiga yakni sibuk memikirkan masa depan.
Pendidik inspiratif, menempatkan filsafat menjadi bagian dari menghadapi masalah, menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan, baik dalam melihat hakikat peserta didik, mengatasi kemalasan belajar, sampai menetapkan tujuan pendidikan.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.