Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Menghadapi berbagai tantangan di masa depan, Masyarakat kita menyadari arti pentingnya pendidikan sebagai modal atau kapitan dalam membentuk manusia yang berkualitas. Masyarakat melihat pendidikan sebagai aset yang tak dapat dipisahkan dari usaha-usaha untuk mencapai perdamaian, kebebasan, dan keadilan sosial. Tantangan-tantangan (challenges) itu terutama akan dipakai oleh para generasi muda dan anak-anak kita, yang saat ini masih belum selesai atau baru saja menginjak bangku pendidikan, bahkan termasuk pula generasi penerus yang akan lahir. (Abdillah, 2012).
Ada tiga kata kunci dalam perspektif pendidikan, yakni masa depan, tantangan dan kesiapan, semuanya mengarah pada apa yang harus kita ketahui, bagaimana kita mendeteksi, dan apa yang harus kita lakukan.
Masa depan adalah hal yang abstrak tetapi kita berani menyatakan itu ada dengan logika, setelah hari ini pasti ada esok, setelah tanggal, bulan tahun ini pasti ada tahun depan, padahal karena kita sepakat memilikinya.
Masa depan menjadi studi tersendiri dari bagaimana melihat, merancang bahkan ingin mengendalikan masa depan, buktinya para futurolog menghabiskan waktu dan penelitiannya untuk mencoba melihat hal yang belum tentu ada.
Intinya masa depan itu kita sepakat ada, dan bagaimana adanya tergantung persepsi kita, lebih-lebih tergantung bagaimana kita menjadikannya bagian dari kehidupan ini. Bila disadari sebenarnya proses pendidikan adalah sesuatu yang diawali dari pentingnya hidup di masa depan.
Tantangan adalah satu keadaan di mana berbagai data, sumber daya yang ada sulit direkayasa apalagi dikendalikan. Tetapi bila kita menyadari hal tersebut adalah tantangan maka sesungguhnya kita telah mencoba mengerti dan ingin mengendalikannya.
Yang sebenarnya tantangan adalah sesuatu yang tidak diketahui, dan tidak dapat dikendalikan dan bahkan sebaliknya. Apakah pendidikan memiliki tantangan, justru pendidikan itu sendiri adalah tantangan apakah benar menjadi andalan atau tidak terhadap bangunan jembatan antara manusia dan masa depan.
Kesiapan adalah satu usaha di mana seseorang memiliki kemampuan untuk melihat, mengindentifikasi hal apa yang harus dilakukan untuk hari ini dalam rangka hidup di masa depan.
Kesiapan dapat berupa kelanjutan hidup dengan makan, minum dan kegiatan, tetapi lebih dari itu adalah kesiapan psikis dengan menciptakan sumber daya manusia yang siap jiwa raga hidup di masa depan. Pendidikan sesungguhnya melakukan kesiapan bagaimana manusia hari ini, mengendali diri, potensi untuk bersiap hidup di masa depan.
Sesungguhnya pendidik inspiratif adalah mereka yang memiliki kemampuan mengerti dan menyadari masa depan adalah akan hadir kemudian dijadikan tujuan pendidikan.
Pendidik inspiratif mampu mengelola dan mendeteksi tantangan pendidikan baik secara sendiri maupun bersama sekaligus menyadarkan hidup ini ada yang lebih berkuasa. Akhirnya pendidik inspiratif adalah mereka yang benar-benar siap terhadap segala kemungkinan, pendidikan hari ini adalah untuk kehidupan anak di masa depan.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.