Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Akmal Walad Ahkas, CAPABILITY LEARNING ON SPEAKING IN ARABIC (1). the learningobjective is considered by the level of Muhâdatsahthat is divided into level 1, level 2, and level3. (2). Curriculum applies on KKNI basis (National Education Quality Standard). And thesyllabus applies Functional Syllabus. (3). Scenario of the learning material covers themes onconversation, vocabulary, the maqala concerning to the most recent development andattractive topic on argumentative debate relating to educational issues. (4). The methodinvolves Eclectic Method that organises Grammar-Translation method, Direct Method,Audio-Lingual Method, and Debating Method. (5). The media of learning is equipped bypowerpoint presentation, video (native speaker), and printed materials. (6) the evaluation isconducted on the performance basis to assess the ability on Arabic through communicativeactivity, orally and in writing. (7) the lingual environment is supported by formal andinformal environment.
Pembelajaran bahasa itu penting, apakah dilakukan secara formal, non formal atau in formal, karena anak akan mendapatkan keterampilan berkomunikasi dengan baik apabila disadari dan dilakukan dengan seksama. Khususnya untuk belajar bahasa Arab, mengapa pembelajaran mengapa dianggap penting? Paling tidak ada beberapa alasan sebagai berikut:
-Pembelajaran harus disesuaikan dengan usia anak, maka materi atau strategi pendekatan selalu mempertimbangkan psikologi anak, saat kapan ia memiliki kemampuan beradaptasi saat kapan pula harus dibimbing atau diberi kurikulum.
-Agar pembelajaran itu memiliki standar, maka kurikulum pembelajaran harus selalu merujuk pada kualifikasi baik itu nasional maupun internasional, terlebih dalam pembelajaran bahasa Arab (internasional).
-Materi dan skenario pembelajaran harus berangkat dari kehidupan sehari-hari anak, jangan jauh dari apa yang dialami, dengan demikian kemampuan anak untuk mempratekkannya tidak sulit.
-Banyak cara metode dan strategi pembelajaran bahasa, dari yang paling sederhana menterjemahkan setiap kata, sampai pada penggunaannya dalam dialog bahkan debat sampai pada barargumen dengan bahasa ilmiah.
-Pembelajaran bahasa Arab akan lebih menarik bila dilengkapi dengan berbagai media, seperti video pembelajaran, simulasi bahkan sampai pada kunjungan lapangan untuk mempraktikkan kemahiran bahasa. Berjumpa dan berkomunikasi dengan penutur asli (orang Arab) adalah hal luar biasa dalam membangun kepercayaan keterampilan berbahasa Arab.
-Penilaian kemampuan belajar bahasa arab akan lebih tepat bila dilakukan secara simultan pada ranah utama yakni; lisan, tulisan dan bahkan keterampilan debating.
-Bagian terakhir dari pembelajaran bahasa Arab adalah bagaimana menciptakan lingkungan untuk bersama belajar, apakah itu di kelas, di masyarakat, utamanya di lingkungan keluarga.
Sungguh belajar bahasa Arab adalah satu keluwesan dalam praktik dan sekaligus dalam membangun keterampilan komunikasi. Kadang kala kita menempatkan kalimat-kalimat dalam shalat bukan sekadar bermakna doa dalam ibadah, tetapi bagaimana dialog kepada sang pencipta.
Pendidik inspiratif memberikan saran bahwa belajarlah dari apa yang kita alami sehari-hari, dan akhirnya bila itu dilakukan dengan ikhlas, hasilnya akan bernilai lebih dari sekadar keberkahan.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.