Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Mendatangkan kebahagiaan merupakan kebajikan yang menjadi simbol utama bagi satuan pendidikan terhadap pelanggannya. Hal ini merupakan bagian terpenting dari upaya untuk mewujudkan budaya yang baik bagi satuan pendidikan. Karenanya, merupakan keniscayaan yang tak terbantahkan pada satuan pendidikan bahkan secara filosofis merupakan lembaga yang memberikan kesempatan kepada setiap individu yang ada di dalamnya untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing. (Adlin Damanik, 2013).
Apa hubungan antara kebahagiaan dengan kebijakan, apakah dapat dikaitkan dengan pendidikan. Tidak ada hubungan sama sekali, karena ketiganya memiliki dimensi yang berbeda dan pembahasan disiplin ilmunya pun memang berbeda. Akan tetapi bisa saja dihubung-hubungkan tergantung hubungan langsung atau tidak langsung hanya bisa dilihat siapa yang mau membahasnya.
Begitulah fenomena atau keadaan yang ada di sekeliling kehidupan kita bisa saja semua saling terkait bahkan saling memiliki ketergantungan, tetapi bisa saja justru sebenarnya tidak ada kaitan, hanya karena ada kepentingan tertentu maka dimunculkan hubungan.
Dunia ini sesungguhnya tunggal, dan fenomena yang terjadi adalah satu. Dalam kesatuannya maka muncul apa yang disebut dengan pembentuk kesatuan itulah unsur. Unsur yang saling terkait disebut dengan sistem, dan sistem ini yang akan menyatukan antara dunia dengan di luar dunia dan juga di dalam dunia.
Memang untuk membahas hal ini seperti tidak bertepi apalagi berbatas. Intinya tidak ada yang kebetulan, tetapi semuanya memang memiliki sistem yang telah ada. Bagaimana kita memaknai kebahagiaan ada pada diri seseorang, tentu dikarenakan ada hal yang pernah dialami, atau sedang dialami atau bahkan akan dialami.
Bila kebahagiaan itu datang tiba-tiba maka sulit diprediksi, tetapi justru merencanakan kebahagiaan itu adalah satu kesengajaan yang disebut dengan pendidikan.
Jelas pendidikan adalah usaha untuk membahagiakan seseorang. Apakah seseorang mengakui, bahkan mengandalkan pendidikan untuk kebahagiaan, di sini lahir apa yang disebut kebijakan.
Sesungguhnya pendidik inspiratif menyadari tidak ada yang kebetulan dalam dunia pendidikan. Diawali dari kesadaran bahwa pendidikan itu penting, merencanakan itu mutlak, dan mengelola dengan baik itu kebijaksanaan maka akan lahir kebahagiaan buah hasil pendidikan.
Pendidik inspiratif akan mengalami kebahagiaan ketika peserta didiknya telah melakukan kebaikan atas kebijakan yang telah dilakukan dengan sengaja.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.