Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Orang tua berperan penting dalam proses pembelajaran pendidikan akhlak anak. Penting bagi orang tua untuk mengajarkan dan membimbing anak untuk selalu berdoa meminta kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam upaya menjadikan diri memiliki akhlak yang baik dalam setiap waktu. (Humaidah, 2022:99).
Pendidikan adalah sebuah proses untuk menjadikan seseorang memiliki pengetahuan yang tinggi, keterampilan mumpuni dan akhlak mulia, secara permanen dan berkelanjutan. Siapa yang melakukan pendidikan, jawabannya siapa saja orang yang ada di muka bumi ini, bagaimana yang dilakukan tentu semua kejadian berlangsung disengaja atau tidak dapat menjadi kegiatan pendidikan.
Lantas siapa saja yang harus dididik, pastilah peserta didik baik itu anak, remaja dewasa, bahkan manula sekalipun, apa yang dididikkan jawabannya banyak sekali dari hal paling sederhana tentang kehidupan, sampai berbagai masalah yang kompleks untuk memecahkan masalah manusia.
Pendidikan memang tidak terpisah antara satu keadaan dengan keadaan lain, dalam pendidikan berlangsung interaksi, apakah interaksi antara peserta didik dengan pendidik, interaksi peserta didik dengan sumber belajar, juga interaksi antara pendidik dengan temannya sesama peserta didik, terlebih interaksi antara peserta didik dengan keadaan atau suasana.
Dalam interaksi inilah terjadi apa yang disebut dengan akhlak, jadi perspektif akhlak adalah persoalan interaksi atau hubungan diri dengan lainnya. Akhlak peserta didik terhadap pendidik diatur sedemikian rupa, karena sebagai orang yang menuntut ilmu maka ia wajib menghormati dan sekaligus menyayangi. Artinya, bila ingin mendapatkan ilmu dari guru, penghormatan itu penting, menyayangi dengan cara mendahulukan apa yang mereka lakukan itu adalah utama.
Akhlak peserta didik terhadap sumber belajar mengajarkan bahwa semua alam dan isinya adalah tempat ilmu pengetahuan, maka untuk mengekplorasinya mulailah dengan “bismillah”, di mana alam juga adalah makhluk. Maka belajar menggunakan alam, bukan sekadar memanfaatkan alam adalah hal utama, bahkan belajar bersama alam itulah yang berkah.
Akhlak peserta didik terhadap sesama di sinilah pengasahan emosi dilakukan. Sebagian siswa yang belajar dengan cara mandiri itu sangat penting, tetapi dengan diskusi sesama itu lebih utama. Sebagai makhluk sosial mengerti sesuatu dapat disimpulkan sendiri, tetapi memahami gejala dengan pertimbangan banyak sudut pandang itu luar biasa.
Akhlak peserta didik terhadap keadaan atau suasana, sangat dianjurkan untuk menerima apa yang ada di lingkungannya menjadi awal dari niat belajar, bukan mesti fasilitas yang lengkap, atau peralatan mewah baru semangat belajar.
Pendidik inspiratif menyadari bahwa akhlak akan tercipta dengan baik bila dimulai dari persepsi pendidik dengan tepat, benar akurat. Artinya di sinilah peran seorang pendidik sebagai perancang, pengembang strategi pembelajaran.
Akhlak siswa bukan pada mata pelajaran sebagai materi, tetapi penciptaan suasana yang dihadirkan guru setiap kali pertemuan itulah intinya, makanya awal dan akhir dari kegiatan kita diminta terus berdoa, semoga akhlak siswa dalam belajar terus mendapat kebaikan dan berkah. Itulah yang disebut dengan akhlak, karena akhlak adalah puncak dari orang dalam mengamalkan ilmu pengetahuan.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.