Setiap anak berhak mengetahui apa yang dibutuhkannya untuk meraih sukses. Namun saat ini, banyak anak yang kehilangan hak lahirnya tersebut. Banyak anak yang masuk ke ruang kelas tanpa tahu arti tanggung jawab, tidak benar-benar tahu arti kemauan yang kuat, sera apa sebenarnya yang dimaskud dengan cara berpikir logis. Berita baiknya, dasar-dasar ini dapat diajarkan dan dapat dilatih pada anak-anak usia dini dengan cara mengembangkan Mega Skill yakni mengajarkan kebiasaan, perilaku, dan sikap yang diperlukan anak. (Rich,2010:3)
Kelas di sebuah sekolah secara fisik adalah ruangan yang berukuran 8×9 meter dimana didalamnya terdapat peralatan seperti bangku, meja, whiteboard, media pembelajaran dan perangkat pembelajaran lainnya.
Kelas juga bagian dari sebuah deretan sarana dan fasilitas sekolah yang menampung sejumlah peserta didik untuk dapat belajar dengan jadwal yang ditentukan.
Dalam pendekatan lain, kelas adalah sebuah organisasi dimana terjadap satu manajemen antara pendidik dan peserta didik, didalamnya ada aturan bagaimana menggunakan peralatan, bagaimana merawat serta menjaga kebersihan sampai pada tanggungjawab.
Tanggungjawab tertuju pada siapa yang ada di kelas, yakni ada pendidik, dan ada peserta didik, disinilah pengelolaan kelas perlu dikembangkan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan layanan bagi perkembangan jiwa anak.
Tanggung jawab sekolah; sekolah memiliki tanggungjawab agar semua kelas dapat tersedia dengan lengkap, nyaman dan aksebilitas. Lengkap artinya perangkat utama seperti bangku, meja, aliran listrik, infocus, media, ventilasi udara, pencahayaan tersedia dengan baik.
Nyaman dalam hal ini adalah adanya ketenangan tidak ada gangguan bagi orang yang belajar di dalamnya, bagian tertentu dapat ditempati sendiri, berdua, bersama tanpa ada masalah.
Kenyamanan ini selalu diukur dari ketenangan dari gangguan suara, serta keributan lalulang orang lain. Sampai pada aksebilitas daimana sekolah memastikan kemudahan untuk menjangkau kelas, terdapat standar keselamatan kerja dan seterusnya.
Tanggung jawab guru kelas; guru kelas melakukan pembelajaran di kelas dan di luar kelas, namun manajemen pengelolaan bagaimana guru memanfaatkan, menggunakan dan memelihara seluruh perangkat harus terjadi. Semua diawali dari adanya atura atau
Standar Operating Procedur (SOP) bagaimana guru memulai membuka kelas, menempatkan peserta didik untuk diduk, atau juga menggunakan media serta perangkat lainnya. Apaun yang terjadi di kelas, semua menjadi tanggungjawab guru kelas, dan ia bertanggungjawab kepada kepala sekolah.
Tanggungjawab siswa; siswa adalah orang yang menghuni kelas paling utama bersama guru. Pengelolaan siswa menjadi penting dengan cara membuat organisasi kelas seperti ketua kelas, petugas kebersihan, penanggungjawab hal lainnya.
Setiap siswa memiliki hak dan kewajiban yang disepakati sehingga semua warga kelas dapat berinterksi dengan baik. Semua siswa dengan cara itulah maka dapat menjaga, memelihara dan memberikan peran tanggungjawab pada kelas dimana mereka tinggal.
Apabila ketiga tanggungjawab di atas dapat dilakukan dengan baik, maka kelas seperti inilah yang dapat dijadikan peletak dasar-dasar untuk dapat diajarkan dan dapat dilatih pada anak-anak usia dini dengan cara mengembangkan Mega Skill yakni mengajarkan kebiasan, perilaku, dan sikap yang diperlukan anak.
Perencanaan kelas dengan baik, harus diawali dari visi misi sekolah, kemudian diimplementasikan oleh tujuan seorang guru kelas di dalamnya, dan akhirnya dipraktekkan dengan bekerjasama pada semua siswa.
Dengan itu pula tidak ada lagi alasan siswa masuk kelas tidak memiliki orientasi apalagi kebingungan mau berbuat apa dengan perangkat kelas.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.