This article discusses principles of communication of librarians (perspective of islamic communication). It takes effort, thought and the ability of librarians to keep doing excellent service to users. Excellent service required good communication skills. In the qur'an has good and right of the concept of communication in accordance with the duties and responsibilities of librarians in serving users. (Khatibah, 2016).
Perpustakaan adalah kumpulan banyak buku. Titik itu saja bayangan kita secara awam bahwa dalam perpustakaan ada banyak buku, ragam judul, dan lain sebagainya.
Tetapi perpustakaan ternyata lebih dari sekadar buku dan klasifikasi dan kodifikasinya, dari sejak pengadaan, pengelolaan, penataan, pelayanan sampai perawatan semuanya menjadi bagian penting dari perpustakaan.
Sampai-sampai kajian formal tentang perpustakaan tidak selesai pada strata diploma, kini tingkat sarjana, bahkan magister dan doktor di sebuah perguruan tinggi.
Hari ini perpustakaan telah mengalami banyak tranformasi, bahkan bermetafora mengikuti revolusi akibat perkembangan teknologi. Perpindahan kemasan ilmu pengetahuan dari lisan ke tulisan, kemudian ke buku bacaan, selanjutnya ke microchip sampai erepository adalah hal yang luar biasa.
Dari sanalah para pustakawan dituntut lebih dari sekadar manajemen pengadaan sampai perawatan, tetapi layanan yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Dosen dan Pustakawan kampus yang telah memiliki karier ternyata sadar akan hal di atas; ibu Khatibah beliau begitu peduli terhadap apa yang disebut dengan pelayanan dalam perpustakaan.
Salah satu tugas pustakawan adalah pelayanan prima terhadap pengunjung perpustakaan. Dalam pelayanan prima dibutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar.
Hal menarik dari layanan perpustakaan ternyata banyak nilai yang dapat dikembangkan dari Konsep komunikasi dalam Alquran secara umum yakni;
Pertama; qaulan sadidan (Q.S an Nisa/4 :9, Q.S al Ahzab/33:70). Pemahaman tentang layanan perpustakaan dapat dikembangkan dengan cara memahami bahwa qaulan sadidan itu adalah perkataan yang benar, tidak mengandung kedustaan, apabila seorang komunikator atau seorang pustakawan/petugas pustaka berbicara, maka pembicaraannya yang benar, jujur, berbicara dengan lurus, tidak bohong, tidak berbelit belit.
Kedua; qaulan balighan (Q.S an Nisa/4:63). Seorang pustakawan memang harus memiliki sifat ini, karena apabila dikaitkan dengan qaul (ucapan), ”balighan” berarti kata-kata yang fasih dalam mengucapkan kata-kata, jelas maknanya, terang, tepat mengungkapkan apa yang dikehendaki.
Ketiga; qaulan maisuran (Q.S al Isra'/17:28). Dalam hal ini seorang pustakawan harus memiliki sifat Qaulan Masyuran yakni dengan merupakan tutur kata dari seorang komunikator yang mudah difahami oleh komunikannya.
Maksudnya baik itu lisan maupun tulisan, sangat diharapkan untuk mempergunakan tutur kata yang mudah, ringkas, dan tepat sehingga mudah dicerna dan dimengerti.
Keempat; qaulan layyinan (Q.SThaha/20:44). Lebih jelas lagi bahwa Layyina berarti yang lembut, yang senang di ajar, jadi qawlan layyina berati perkataan yang lembut.
Bayangkan bila pengunjung mendapatkan layanan dengan lemah lembut, maka bukan hanya betah di perpustakaan, tetapi setengah ilmu yang dituju mungkin mudah didapatkan.
Kelima; qaulan kariman (Q.S al Isra'/17:23). Maksudnya adalah perkataan yang mulia adalah ucapan yang dituturkan kepada orang dengan kata-kata yang baik dan santun. Sopan santun akan tampak ketika berinteraksi dengan orang lain, ketika pelayan berhubungan dengan pemirsa atau pengunjung perpustakaan,apakah pengunjung akan membaca buku atau tidak, namun kesan yang diberikan harus selalu yang terbaik.
Keenam; qaulan ma'rufan (Q.S an Nisa/4:5). Sementara Qawlan ma'rufa difahami sebagai ungkapan yang pantas. Tidak berlebihan kiranya bila perpustakaan adalah bagian dari menara ilmu pengetahuan, karena disinilah tempat ilmu ditulis, disimpan, diarsipkan, dan menjadi warisan yang harus dijaga kesuciannya.
Ilmu apapun itu tidak ada kaitannya dengan para pelayan perpustakaan, tetapi siapapun yang menjadi pengunjung itu sangat menentukan apakah perpustakaan tersebut telah menjalankan nilai-nilai Al Qur`an atau tidak.
Ibu Khatibah menyadarkan kita bahwa perpustakaan ternyata bukan hanya kumpulan buku yang diam, tetapi layanan dari buku itu sendiri menjadikan semua orang yang ada di dalamnya menjadi bagian dari bagaimana berkomunikasi yang efektif.
Buku perpustakaan, dan komunikasi akan menjadi nilai ibadah bila diawali dari niat untuk memberdayakan semua orang semua pengunjung, dari perpustakaan pantas perguruan tinggi mampu membangun peradaban.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.