Communication is the delivery of messages between human effort. These efforts are done directly and some are using the media. Who uses the term media called mediated communication. Mediated communication in the sense that the mass media can be viewed from two perspectives, that is communication and sociology. From the point of such communication is communication using mass media, such as newspapers, radio, television and film, including books. Meanwhile, from the perspective of sociology, mass communication is a communication addressed to the masses, such as a speech before the masses. Thus including book, because the book is addressed to the masses, the many people who took an interest and need. Along with developments led to more extensive coverage of mass communication, including books. Because the books are intended for the masses. Moreover, the books contained in the library is obviously intended for students and other campus academic community to meet a variety of needs. (Sikumbang, 2014).
Bila ada yang berbicara pasti ada yang mendengarkan, bila ada yang ceramah dengan ustaz kondang, maka pasti banyak jamaah yang hadir dan mengidolakannya.
Itulah komunikasi lisan, tanpa kita sadari bahwa bila kita berhasil menciptakan orator di saat yang sama sesungguhnya kita menyetujui lahirnya masyarakat pendengar.
Menjadi masyarakat pendengar itu baik, tetapi tidak selamanya hidup ini diselesaikan dengan keterampilan mendengar saja. Bukankah kita tahu dalam filsafat China; I hear and I forget. I see and I remember. I do and I understand. (Confucius 551-479 SM).
Dunia pendidikan, pembelajaran banyak mengadopsi pemikiran filosof ini, bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang permanen dan menjadi amalan, akan efektif bila bukan hanya mendengar, tetapi melihat, dan lebih baik dengan melakukan.
Walau disadari ada taksonomi yang berbeda, di mana ada saatnya memang mendengar itu perlu, tetapi sebagian ilmu pengetahuan diperoleh, dikelola dan dikembangkan sampai kepada tujuan adalah dengan praktik langsung di lapangan.
Itulah yang oleh Prof Sikumbang disebut dengan komunikasi bermedia dalam arti media massa dapat dilihat dari dua kacamata, yaitu komunikasi dan sosiologi.
Bila dalam penelitian beliau menjelaskan bahwa dari sudut komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang menggunakan media massa, seperti surat kabar, radio, televisi dan film, termasuk buku-buku.
Tetapi kini sudah berkembang ilmu komunikasi yang sangat adaptif terhadap kemajuan teknologi. Komunikasi digital menjadi pilihan utama dalam menjajakan ide, gagasan, bahkan pengaruh politik, bayangkan sebelum asesor datang ke institusi yang akan akreditasi, beliau telah mendapatkan 70% informasi kuantitatif tentang gambaran yang akan dinilai.
Sampai kepada politik, calon gubernur, calon bupati dan wali kota sudah sedikit menganggarkan spanduk atau banner di pinggir jalan, mereka lebih banyak investasi dengan conten creator.
Sekali lagi benar yang ditulis oleh Prof Sikumbang, bahwa dari perspektif sosiologi, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, seperti berpidato di hadapan massa, juga buku.
Seperti pernyataan di atas, pidato dan menulis masing-masing memiliki audiens dengan karakteristik yang berbeda. Mungkin kita boleh menyatakan orang yang masih senang mendengar ramai di lapangan itulah level komunikasi massa dengan pidato, sementara membaca, menonton layar di telepon seluler mereka adalah generasi Z.
Tetapi kita sekali lagi diingatkan oleh penelitian ini, bahwa dalam komunikasi ada media lain yakni buku. Dalam hal ini buku ditujukan kepada massa, yaitu masyarakat banyak yang menaruh minat dan memerlukan.
Seiring dengan perkembangan yang terjadi menyebabkan cakupan komunikasi massa semakin luas, termasuk buku-buku. Sebab buku-buku memang ditujukan kepada massa.
Apalagi buku-buku yang terdapat di perpustakaan memang jelas diperuntukkan bagi mahasiswa dan juga civitas akademika kampus lainnya yang membutuhkan.
Hebatnya teknologi komunikasi orang dapat membeli buku dengan aplikasia, dan membacanya lewat aplikasi. Itu berarti buku dimaksud bukan lagi didefinisikan sebagai kumpulan lembar yang menghabiskan kertas dan kayu di hutan, tetapi ada di dunia maya. Termasuk tulisan yang sekarang anda baca.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.