The managerial competence of school principals in improving teacher performance at SMA Negeri 1 Rantau Utara and SMA Negeri 1 Rantau Selatan. The study reveals several findings: 1. The school principals demonstrate the ability to develop integrated school planning through consultations with all school personnel, covering daily to annual programs. 2. The school principals are capable of developing the school organization by assigning personnel according to their skills and areas of expertise and are actively involved in developing programs established by the relevant ministry. 3. The school principals effectively lead and foster camaraderie among teachers and staff through regular meetings and scheduled gatherings. 4. The school principals manage teachers and staff by conducting training, guidance, and counseling, and by providing up-to-date information relevant to contemporary developments. 5. The school principals recognize the importance of facilities and infrastructure in enhancing teacher performance and strive to meet these needs in accordance with advancements in science and technology. (Rahmat, 2024).
Pendidikan adalah proses transformasi nilai yang dilakukan secara sadar terencana, dalam bentuk program terencana, dikelola, dievaluasi dan dikembangkan sesuai dengan tuntutan zaman.
Pendidikan akan berjalan dengan baik bila tatanan dapat dilakukan sesuai dengan kaidah, norma, serta aturan oleh penyelenggara baik itu pimpinan, staf sampai seluruh stakeholder yang terlibat di dalamnya. Itulah idealnya sebuah lembaga pendidikan karena dengan cara mematuhi rambu-rambu maka proses yang dilakukan dapat terkontrol dengan baik.
Apabila seluruh komponen pendidikan telah tersedia, dan bersedia untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan aturan, maka pucuk pimpinan lembaga atau satuan pendidikan harus menjadi contoh teladan.
Tidak ada yang menyangkal lagi bahwa pimpinan atau kepala sekolah menjadi orang pertama dan utama untuk melaksanakan seluruh aturan dalam kegiatan pendidikan. Kepala sekolah yang memulai dan dia pulalah yang harus mengakhiri sebuah program di lingkungan sekolah.
Artinya perencanaan, pengelolaan, evaluasi sampai pengembangan kegiatan pendidikan harus diketahui, bahkan diinisiasi oleh kepala sekolah, sampai pertanggungjawaban terhadap kepemimpinannya baik untuk masyarakat, negara terlebih untuk dirinya sendiri di hadapan Tuhan.
Dari lapangan pendidikan ternyata banyak hal dapat ditemukan, paling tidak lima hal sebagaimana hasil studi yang dilakukan oleh Rahmat Hidayat Rambe untuk dua situs yang berbeda.
Terbukti bahwa kepemimpinan kepala sekolah: 1. Kepala sekolah memiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan sekolah yang terintegrasi melalui musyawarah dengan seluruh perangkat sekolah, yang mencakup program-program harian hingga tahunan.
Hal ini membuktikan bahwa kepala sekolah akan berarti apabila ia memberi kesempatan bagi seluruh stakeholder untuk bersama menyusun perencanaan. Intinya kolaborasi dalam kepemimpinan pendidikan itu perlu.
2. Kepala sekolah mampu mengembangkan organisasi sekolah dengan menempatkan personil sesuai dengan kemampuan dan bidangnya, serta aktif dalam mengembangkan program-program yang ditetapkan oleh kementerian terkait. Jelas tugas kepala sekolah bukan sekedar menjalankan SOP atau standar baku saja yang mekanistik, tetapi kemampuan koordinasi dengan suprasistem di atasnya adalah penting.
3. Kepala sekolah efektif dalam memimpin dan membentuk keakraban antara guru dan staf melalui pertemuan rutin dan rapat-rapat terjadwal. Tidak semua hal harus diselenggarakan berdasarkan pendekatan administratif, tetapi budaya, kemanusiaan atau bahkan kearifan lokal itu justru sangat bermanfaat dan hasilnya lebih luarbiasa.
4. Kepala sekolah mampu mengelola guru dan staf dengan melaksanakan pelatihan, bimbingan, dan penyuluhan, serta memberikan informasi terbaru yang relevan dengan perkembangan zaman. Zaman terus berubah, usia kepala sekolah boleh saja paling senior, di mana staf lebih junior, namun dalam teknologi informasi bisa saja terbalik. Staf yang umumnya adalah generasi Z mereka lebih unggul dalam hal pendayagunaan IT untuk mendukung pembelajaran. Kebijaksanaan dalam menempatkan orang sesuai dengan keahlian terbukti menjadi pilihan tepat bagi seorang pimpinan atau kepala sekolah.
5. Kepala sekolah memiliki kesadaran akan pentingnya sarana dan prasarana dalam meningkatkan kinerja guru, dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia terus berubah, tidak ada yang permanen apalagi stagnan, termasuk didalamnya kegiatan pendidikan. Pendidikan setiap saat berubah, kinerja hari ini dapat dianggap paling sukses,tetapi belum tentu untuk waktu selanjutnya, artinya penilaian tentang kinerja pun pasti berubah. Kepala sekolah yang menyadari hal ini maka akan lebih eksis mengikuti perkembangan seluruh proses pendidikan yang terjadi di satuan pendidikan yang ia pimpin.
Seorang Rahmat Hidayat Rambe, dari lapangan membuktikan bahwa berbagai teori tentang kepala sekolah akan menjadi sia-sia bila tidak dapat diterapkan untuk kepemimpinan pada sekolah lainnya.
Namun temuan di dua sekolah yang berbeda melalui studi ilmiah justru mengungkap sesuatu yang pantas untuk direnungkan dan dijadikan tawaran bagi kepemimpinan kepala sekolah pada era kekinian.
Bila kita setuju, bukan untuk dijawab, tetapi terapkan, buktikan dan jadikan itu solusi untuk membangun pendidikan di negeri ini.
Kita setuju dengan kolaborasi kita bangun negeri lewat pendidikan kita bersinergi.