Hanya ada tiga golongan yang boleh tinggal di negeri Babussalam yakni; mursyid atau guru, murid atau pelajar, dan pekerja, bila ada orang keempat maka harus keluar dari negeri ini. (Zikmal, 2023)M
Pendidikan dilaksanakan oleh orang yang bertanggungjawab terhadap peserta didik untuk mendapatkan pengalaman baru sebagai bekal hidup di masa mendatang. Bila pendidikan dilaksanakan di kelas maka yang paling bertanggungjawab adalah guru dan peserta didiknya adalah siswa atau murid.
Ada juga pendidikan dilangsungkan di masyarakat biasanya pendidiknya seperti ustaz, kyai, pendeta dan lainnya peserta didiknya adalah seluruh jamaah atau masyarakat yang terlibat di dalam. Dan pendidikan yang dilaksanakan di dalam keluarga, maka pendidik utamanya adalah ibu, ayah, kakak, dan peserta didiknya adalah anak, dan seluruh anggota keluarga.
Semua kita bisa saja jadi pendidik, karena apa yang kita lakukan mempunyai nilai atau pendidikan, bahkan berbincang kepada lawan bicara sekalipun di saat itu berlangsung kegiatan pendidikan.
Apalagi berjalan atau bekerja, diam sekalipun dapat dijadikan teladan untuk hal-hal tertentu bagaimana kita menyikapi keadaan lingkungan, dunia di sekitar kita ataupun lainnya.
Semua orang justru dapat berstatus sebagai peserta didik, apakah secara formal ia mendaftarkan diri di satuan pendidikan, atau ikut dalam pengajian, atau ada dalam komunitas tertentu.
Menjadi peserta didik tidak ada batas, waktu dari buaian sampai liang lahat, bahkan kepada siapa kita belajar tidak ada batasannya, kepada anak, atau seorang murid yang muda sekalipun dibolehkan.
Hampir tidak ada orang yang tidak belajar di muka bumi ini, maka status peserta didik dapat disandang oleh siapa saja, seorang profesor sekalipun ia tetap dibolehkan belajar.
Mendukung kegiatan pendidikan tidak mesti menjadi pemeran utama. Seorang guru ia akan mengajar sesuai bidangnya, bahkan guru besar sekalipun ia hanya mengajarkan bidang tertentu, sangat menyadari ia tidak menguasai apalagi berani mengajarkan bidang yang tidak dikuasainya.
Kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan sangat terbuka lebar, memberikan kemudahan orang untuk belajar, menjaga kenyamanan orang mengikuti kegiatan pendidikan itu adalah contoh sederhana. Semua kegiatan yang jelas sebagai pekerjaan dapat saja dikaitkan dengan pendidikan, jadi pendidikan dan pekerjaan pasti ada hubungannya.
Ketiga hal di atas, pendidik, peserta didik serta pekerja adalah tiga pilihan yang dapat ditawarkan pada manusia, tidak ada tawaran keempat begitu tegas ustaz Dr Zikmal Fuad di Besilam.
Ketiga kriteria manusia ini menjadikan Distrik Besilam di daerah Langkat melegenda dari sejak zaman Belanda sampai sekarang, siapa saja yang mau tinggal di sana harus memilih satu dari ketiganya.
Sebagai seorang Syekh pewaris Tarekat Naqsyabandiyah di Desa Besilam ini pada awal mulanya didirikan oleh Syekh Abdul Wahab Rokan pada tahun 1811, tentu bukan hanya menyematkan kategori penduduk.
Lebih dari itu memberi pesan bahwa tidak ada pilihan keempat, karena dikhawatirkan ia tidak mampu mengajar, tidak pula berkesempatan belajar, dan tidak mau bekerja alias nganggur. Betapa bahayanya kelompok nganggur ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat, makanya harus dikeluarkan dari penduduk Besilam.
Inilah pilihan yang menjadi warisan, dan tetap dipertahankan, di mana pendidikan menjadi tempat terhormat, bagi siapa saja yang ingin mendapat keberkahan dari areal bertuah Besilam.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.