wartagarudaonline-Medan | Wibawa Polri menjadi sangat tercoreng dengan aksi preman yang membubarkan aksi unjuk rasa mahasiswa yang meminta agar pihak Polresta Deli Serdang menindak praktik perjudian, beberapa hari lalu.
Karena, aksi pembubaran tersebut dilakukan oleh kelompok preman kepada mahasiswa yang berunjuk rasa di depan markas Polresta Deli Serdang.
“Dengan tidak segannya preman-preman ini menghalangi aspirasi masyarakat dan mahasiswa di depan Markas Polresta Deli Serdang, ini mengindikasikan tidak ada wibawa Polresta Deli Serdang,” kata Wakil Direktur LBH Medan, Ali Nafiah kepada awak media, Selasa (19/3).
Ali menegaskan, siapa pun pimpinan di jajaran satuan kewilayahan polisi harus mampu menjaga marwah institusi kepolisian dengan melaksanakan tugas dengan baik dalam penegakan hukum.
Ketika pimpinan satuan kewilayahan seperti Polresta Deli Serdang di bawah kepemimpinan Kombes Raphael Sandhy Cahya Priambodo tidak mampu menjaga wibawa dan marwah tersebut, maka sebaiknya Kapolda Sumut segera mencopotnya.
LBH Medan tegas berpendapat siapapun Kapolresnya serta jajarannya yang tidak mampu menumpas kejahatan perjudian yang kian lama kian merebak ini dicopot dari jabatannya.
“Sebab, harusnya tidak terlalu sulit untuk berangus perjudian ini terkecuali ada oknum oknum penegak hukum yang melindunginya dan ikut menikmati hasilnya selama ini,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya unjuk rasa mendesak pihak Polres Deli Serdang melakukan penindakan praktik perjudian di wilayah hukum Polresta Deli Serdang dibubarkan oleh kelompok preman.
Ironisnya pembubaran tersebut dilakukan di hadapan personel Polres Deli Serdang. Selain LBH Medan, kejadian ini juga dikecam oleh Indonesia Police Watch dan pihak Komnas HAM.(wan)