wartagarudaonline I Langkat – Muhammad Darwin alias Darwin (40) Wiraswasta, alamat Jln Lingkungan III Mesra, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, yang selama ini berprofesi sebagai pedagang beras jenis SPHP dan kontraktor kecil-kecilan di Pemkab Langkat, akhirnya meninggalkan kota Stabat dikarenakan banyak melakukan penipuan kepada sesama rekan bisnis beras.
Salah satu korban yang telah melapor ke Polres Langkat dengan bukti Laporan Polisi no STPL/ B/ 21/ 1/ 2025/ SPKT/ POLRES LANGKAT/ POLDA SUMATERA UTARA yang diterima oleh IPDA Zen. D. Sembiring SH selaku KSPK Polres Langkat tertanggal 31 Januari 2025.
Korban Efendi (55) PNS yang bertugas sebagai Sekretaris Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, warga Dusun II, Desa Kwala Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, didampingi Pengacaranya Syahrial SH membuat laporan secara resmi ke Polres Langkat, Senin (13/1/2025).
Saat ditemui di Stabat, Rabu (15/1/25) Efendi dampingi pengacaranya Syahrial SH, dari PBH PERADI Binjai – Langkat, menuturkan kalau dirinya sekitar tanggal (12/12/2024) ada mentransper uang ke rekening BRI atas nama terlapor Muhammad Darwin senilai Rp 22.600.000 (Dua puluh dua juta enam ratus ribu rupiah) untuk pemesanan beras SPHP sebanyak 400 karung isi 5 Kg dengan total berat keseluruhannya 2 (dua) ton.
Namun setelah di transper uang tersebut, Darwin tidak pernah lagi mau membalas chat whatshap atau mengangkat telp Efendi, walau nada telp Darwin dalam posisi berdering serta centreng dua.
Berawal dari kecurigaan Efendi tersebut, lantas dirinya menghubungi saudara Dony Syahputra yang selama ini diketahui berteman dengan saudara Darwin, namun hal yang mengejut kan bagi Efendi kalau dari pengakuan Dony bahwasannya Darwin telah melarikan diri dengan meninggal kan hutang dan menipu sesama rekan bisnis beras nya hingga mencapai 1 Miliar lebih.
Yang lebih mengejutkan lagi kalau teman dekat nya selama ini yaitu saudara Dony juga kenak tipu sebesar Rp 120.000.000 oleh Darwin, ucap Efendi pada awak media Rabu (15/1/25) di Stabat.
Merasa dirinya sudah ditipu oleh Darwin, seketika Efendi mengajak saudara Dony untuk melacak keberadaan Darwin di kediaman orang tuanya di daerah pinggiran perkebunan Petatal, Kabupaten Batu Bara pasca dikabarkan kaburnya Darwin di penghujung tahun 2024 lalu dengan mengikut sertakan pak Yono selaku mertua Darwin dan Ipen selaku supir dan orang kepecayaan Darwin selama ini berbisnis beras SPHP.
Hanya saja sesampai nya mereka di rumah orang tua Darwin di Petatal, rumah orang tua darwin terkunci, menurut tetangganya kalau orang tua Darwin tadi pagi pergi suami istri tidak tau kemana perginya, ucap tetangga Darwin sambil mengatakan kalau Darwin beserta istri dan anaknya ada kemari sekitar seminggu lalu menggunakan mobil Avanza Silver, sempat menginap lalu pulang lagi, ucap tetangga orang tua Darwin.
Melalui rekan media, Syahrial SH selaku pengacara Efendi menuturkan kalau langkah membuat pengaduan secara resmi ke Polres Langkat adalah hal yang sangat tepat, kita serahkan semua proses nya pada Polisi, karena sehebat apa pun manusia itu lari dan sembunyi, percayalah kalau Polisi itu lebih hebat dan bisa mendeteksi keberadaan seseorang itu dimana, ucap Pengacara senior di Kabupaten Langkat tersebut. (UTIR)