Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Keyakinan (beliefs), aksioma atau asumsi dasar menempati posisi penting dalam menentukan skema konseptual penelitian, ia merupakan dasar permulaan yang melandasi semua proses dan kegiatan penelitian. (Ramlan Sitorus, 2011).
Dalam hidup ini kita dihadapkan banyak pilihan, semakin banyak pilihan semakin menyenangkan hidup. Namun diperlukan pengetahuan khusus untuk memilih di antaranya asas konsistensi.
Dalam hal konsistensi perlu persetujuan, perlu kepercayaan, bahkan sampai pada keyakinan. Hal ini diperuntukkan sebagai dasar apa yang harus kita pilih untuk menetapkan hal lain, karena pilihan pertama akan membantu untuk melakukan pilihan kedua, dan pilihan-pilihan berikutnya.
Dalam pendidikan sama dengan memilih, banyak pilihan yang dapat diberikan agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara tepat, benar, dan baik. Sebelum membuat pilihan-pilihan dalam pendidikan, maka diperlukan pengetahuan yang memadai, dari asumsi-asumsi tentang komponen pendidikan, tentang kehidupan, atau juga tentang kemanusiaan.
Dari sanalah disusun bagaimana merangkai kegiatan pendidikan, merancang, dan mengembangkan. Perlu diingatkan bahwa dari sejak merangkai, merancang sampai mengembangkan diperlukan konsistensi cara berpikir, bertindak sampai melakukan kegiatan di lapangan.
Pendidik inspiratif selalu melakukan kegiatan pendidikan diawali dari sebuah persetujuan, kepercayaan, sampai kepada keyakinan. Bila seluruh komponen pendidikan telah ditetapkan menjadi bagian dari kegiatan, maka motivasi utama dari pendidik inspiratif, ia harus memastikan diri bahwa yakin itu semua akan dapat dicapai.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.