WartaGaruda-Medan | Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, sukses memperlihatkan kapasitasnya sebagai sosok muda mumpuni untuk menjadi pemimpin Republik Indonesia ke depan.
Penampilan Mas Gibran yang sangat prima dan memukau dalam debat Cawapres tadi malam, telah menjawab semua pandangan miring yang selama ini telah ditujukan kepadanya.
“Penyampaian visi misi, menjawab pertanyaan baik dari panelis maupun Cawapres lain serta dalam memberikan pertanyaan dalam debat tersebut menunjukkan, Mas Gibran memang anak muda yang sangat menguasai materi dengan baik,”tegas Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumut, HM Nezar Djoeli di Medan, Sabtu (23/12/2023).
Nezar mengungkapkan, penampilan Cawapres Gibran dalam debat itu menunjukkan kematangan seorang milenial yang mampu menjawab semua keresahan masyarakat Indonesia, termasuk bagi Cawapres lain yang selama ini mungkin memiliki pandangan negatif terhadap Gibran.
Kita tahu dalam debat Cawapres tadi malam, Mas Gibran akan dijadikan objek lelucon, karena selama ini dinilai tak mengetahui apa pun. Tapi, kenyataannya berbanding terbalik.
Ketidaktahuan yang dinilai selama ini, kata Nezar, diam-diam ternyata Mas Gibran tampil di luar ekspektasi dan mampu mengungguli dua cawapres lain. Justru, Cawapres nomor 1 dan 3, terlihat terlihat grogi dalam menghadapi debat tersebut.
Apalagi Muhaimin Iskandar yang sudah diskakmat oleh Mas Gibran. “Cukup dengan satu pertanyaan. Muhaimin terlihat jeblok di mata rakyat Indonesia,” beber Nezar.
Ia juga menilai, dengan penampilan sangat luar biasa dari Mas Gibran saat debat Cawapres tadi malam, semakin jelas terbuka menang satu putaran bagi paslon 02 Prabowo-Gibran.
Debat tadi malam itu, menjadi bukti bagi 270 juta lebih rakyat Indonesia, bahwa kemapuan berinteraksi Mas Gibran bukan seperti yang ditudingkan selama ini.
Terbukti, sosok sekaliber Muhaimin Iskandar yang pernah menjadi menteri, wakil rakyat untuk beberapa periode, menjawab tidak paham saat Gibran melontarkan pertanyaan kepadanya.
Bagaimana bisa terjadi, seorang Cawapres menjawab tak paham. Itu membuktikan, selama ini Muhaimin hanya pandai retorika saja.
Dalam debat, dia tidak menguasai materi. “Dan mungkin juga karena dia under estimate terhadap Mas Gibran dan akhirnya sangat memalukan,” sebut Nezar.
Seorang Cawapres dalam debat yang disaksikan jutaan mata masyarakat Indonesia, menjawab tidak tahu. Padahal pertanyaan itu dilontarkan oleh seorang anak muda yang selama ini dinilai miring.
Nezar mengungkapkan, jika Prabowo-Gibran nanti terpilih menjadi pemimpin di Indonesia, mereka berdua akan fokus bekerja dengan membagi tugas. Hal ini diyakini akan dilakukan, untuk kemajuan percepatan pembangunan dan eksistensi Indonesia di mata dunia.
“Pak Prabowo nanti akan berupaya membuat Indonesia semakin disegani oleh negara-negara lain. Beliau akan fokus pada politik luar negeri. Sementara Mas Gibran akan menangani urusan dalam negeri,” sebut Nezar.
Berbekal pengalaman beliau sebagai kepala daerah, Mas Gibran akan memokuskan program kerja pada hilirisasi pembangunan di berbagai sektor, mengembangkan dan memajukan perekonomian, termasuk ekonomi syariah dan pemberdayaan bagi kaum milenial.
“Karena itu, ayo masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial yang mencapai 53 persen, jangan ada lagi keraguan mendukung dan memilih Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 mendatang,” ajaknya.
Debat tadi malam sudah menjadi bukti, siapa yang tidak memahami dan siapa yang menguasai materi. Siapa yang bisa menjawab dengan santai dan tenang, siapa pula yang tidak bisa menjawab karena tak paham.
“Sampai-sampai waktu untuk menjawab yang diberikan, terbuang dengan sia-sia,” kata Nezar, heran.(UJ)