Pagi sekali Pak Marmuj telah masuk kelas seperti biasa, ia tidak pernah absen, apalagi alasan hujan, banjir ataupun pesta demokrasi. Tepat pada jam ketiga Pak Marmuj masuk kelas mengajar untuk mata pelajaran Matematika, kali ini pembahasan tentang Persegi Bujur sangkar atau Persegi empat sama sisi.
Pak Marmuj; anak anak sekalian, materi kita hari ini tentang Bujur sangkar atau Pesegi empat sama sisi. Untuk itu silahkan apa yang kalian ketahui atau bayangkan benda yang bentuknya Pesegi empat sama sisi?Siswa pertama; Meja Pak. Siswa kedua; Televisi Pak.Siswa ketiga; Jendela Pak.
Pak Marmuj; cukup, kita akan lihat sekali lagi Persegi Empat itu artinya adalah satu ruang bangunan yang diukur dengan empat sisi dimana semua panjangnya sama, dan bujur sangkar memiliki sudut sama 90 %. Sambil memeragakan media Pak Marmuj menjelaskan kepada anak-anak.
Semua anak memperhatikan dengan serius gambar yang dipajangkan oleh Pak Marmuj.
Pak Marmuj; nah ini bapak akan menggambarkan bujur sangkar.
Gambar A:
Gambar B:
Pak Marmuj; anak-anak perhatikan ada berapa buah gambar bujur sangkar pada gambar A:
Siswa; satu pak (kompak menjawab). Tetapi ada satu anak (siswa ketujuh) masih bingung, diam, dan tidak menjawab, dia justru sibuk menutup matanya sebelah dengan satu tangan.
Pak Marmuj; anak-anak perhatikan berikutnya, ada berapa buah gambar bujur sangkar pada gambar B?
Siswa; diam sejenak,…… 16 pak.
Siswa pertama; 1 pak.
Tak lama berselang……
Siswa kedua; 17 pak.
Pak Marmuj; ya. Coba perhatian dengan baik, berapa?
Siswa pertama; oh iya pak 17.
Siswa ketiga; 21 pak.
Semua siswa lainnya, penasaran dan terus menghitung sambil menunjuk gambar dengan tangan.
Siswa pertama; 21 dari mana pak.
Pak Marmuj; nah…coba perhatikan sekali lagi ayo anak-anakku berapa buah gambar bujur sangkar pada gambar B di atas?
Akhirnya Pak Marmuj memberi kesempatan kepada siswa ketiga untuk kedepan membuktikan jumlah 21 gambar persegi empat yang dimaksudkannya.
Siswa ketiga maju ke depan iapun menunjukkan dengan rol penunjuk dengan hitungan yang teliti satu persatu.
Yang paling besar atau lingkaran paling luar 1 bujur sangkar
Yang paling kecil kecil ada 16 bujur sangkar
Kemudian persegi empat sama sisi yang jumlah empat buah sambil menunjukkan empat kotak sudut kanan atas, empat kotak sudut kiri atas, empat kotak sudut kanan bawah dan empat kotak sudut kiri bawah jumlahnya ada 4 bujur sangkar.
Maka semuanya ada 21 bujur sangkar.
Semua siswa gemuruh bersorak hore….. mendapatkan angka 21.
Pak Marmuj: ya sebenarnya ada 30 gambar.
Semua siswa semakin heboh….. wah dari mana lagi pak.
Pak Marmuj; coba perhatikan
Yang paling besar 1 buah bujur sangkar
Yang paling kecil 16 buah bujur sangkar
Yang empat kotak ada 9, perhatikan selain yang empat tadi ada empat kotak di tengah atas, empat kotak di tengah kiri, empat kotak di tengah bawah, dan empat kotak di tengah kanan dan empat kotak di bagian paling tengah.
Lantas ada lagi yang tiga kotak ada 4, perhatikan tiga kotak di sudut kiri atas, tiga kotak di sudut kiri bawah, tiga kotak di sudut kanan bawah dan tiga kotak di sudut kanan atas.
Coba perhatikan kita total 1+16+9+4=30 benarkan.
Sedikit hening, tak berselang kemudian semua siswa mengangguk dan terdiam.
Siswa; ohhh. Kok bisa begitu ya pak….
Pak Marmuj: sebenar perhatikan kita harus belajar leibh jauh apa itu bujur sangkar.
Dalam geometri Euklides, persegi adalah bangun poligon segi-empat reguler, artinya bangun tersebut memiliki empat sisi yang sama panjang dan empat sudut yang sama besar (dengan sudut 90 derajat, π/2 radian, atau sudut siku-siku).
Bangun ini juga dapat didefinisikan sebagai bangun persegi panjang dengan semua sisi memiliki panjang yang sama. Persegi adalah satu-satunya poligon reguler dengan sudut dalam, sudut pusat, dan sudut luar yang sama besar (90°), dan dengan semua diagonalnya memiliki panjang yang sama. https://id.wikipedia.org/wiki/Persegi
Semua anak memperhatikan dengan serius tidak ada yang berani bertanya, mungkin karena semakin rumit atau kompleksnya istilah yang digunakan.
Siswa keempat: pak kalau belah ketupat itu apakah disebut juga dengan bujur sangkar?
Pak Marmuj; oh iya nak,
Belah ketupat: keempat sisinya memiliki panjang yang sama. Syarat yang setara adalah bahwa diagonal-diagonalnya saling memotong tegak lurus dan membagi menjadi dua bagian. https://id.wikipedia.org/wiki/Segi_empat
Pak Marmuj; ok pelajaran selesai…
Tetapi ada satu anak masih sibuk menutup mata sebelah dengan telapak tangannya.
Pak Marmuj; ada apa anakku…….
Siswa ketujuh; iya pak menurut saya ada 32 gambar bujur sangkar pak.
Semua siswa kembali heboh dan memperhatikan siswa ketujuh.
Siswa ketujuh; dengan satu mata saya bisa melihat 16 bujur sangkar, sementara dengan satu mata lagi ada 16 bujur sangkar, (sambil memperagakan menutup mata sebelah secara bergantian). Maka semua ada 32 pak.
Semua siswa semakin heboh.gerr……
Pak Marmuj; boleh boleh, semua tergantung dari mana kita memandang satu masalah. Jadi jelas anak anakku, satu gambar bisa saja diartikan berbeda antara satu orang dengan lainnya, maka apabila ada yang berbeda kita tidak perlu saling menyalahkan.
Dengan tenang Pak Marmuj memberikan penjelasan.
Pak Marmuj……Pak Marmuj…..memanglah.
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah:
Pertama; bujur sangkar adalah abstraksi dari satu pengukuran geometri terhadap ukurang ruang dengan empat sisi bersudut sama atau 90%.
Kedua; kumpulan gambar bujur sangkar dapat membentuk bujur sangkar yang lebih besar, maka gambar itu sebenarnya adalah kumpulan dari garis dan titik serta bentuk dan ukuran.
Ketiga; satu gambar dapat memberi makna yang sama atau justru berbeda tergantung siapa dan bagaimana kita mempersepsinya. Gambar yang ada di dunia ini adalah nyata, namun siapa, kapan dan dalam konteks apa kita memaknai sangat tergantung apa tujuan yang kita harapkan.
Sangat tidak elok memaksakan persepsi kita harus diterima oleh orang lain, padahal ruang begitu luas, apalagi persepsi yang dilatar belakangi oleh kehidupan yang sungguh berbeda.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber