Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Proses interaksi edukatif paling sedikit meliputi; ada tujuan yang hendak dicapai, ada bahan yang menjadi isi interaksi, ada pelajar yang aktif mengalami, ada guru yang melaksanakan, ada metoda tertentu yang mencapai tujuan, ada situasi subur yang memungkinkan proses interaksi berlangsung dengan baik, dan bahwa ada penilaian terhadap hasil interaksi itu. (Surakhmad, 1984:16).
Pembelajaran adalah proses interaksi antara individu dengan sumber dan lingkungan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam membentuk sikap dan mengembangkan kepribadian. Dalam interaksi ini terdapat beberapa ketentuan yakni; ada proses, langkah-langkah, sistematis serta bertujuan.
Proses pembelajaran ada sebuah proses artinya ada perencanaan yang disengaja, jadi pembelajaran itu adalah disengaja, disadari sehingga orang dapat menginginkan sesuatu dari hasil kegiatan pendidikan dimaksud. Proses dalam hal ini harus menyadari ada satu keadaan awal di mana dimulai pembelajaran, kemudian sedang berlangsung, dan kemana langkah setelah dilakukan pembelajaran.
Bahkan dalam proses itu sendiri harus diperhatikan adanya siklus, saat kapan harus dilakukan evaluasi, apakah di awal (pretest), tengah (midtest), atau akhir (posttest). Jadi jelaslah proses pembelajaran adalah siklus dari sebelum berlangsungnya pembelajaran, sedang berlangsung sampai pasca kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran menunjukkan adanya tahapan kegiatan yang harus ditetapkan dan dilakukan. Langkah-langkah ini penting karena berpikir tahap pertahap itu adalah bagian dari adanya target atau sasaran yang harus dicapai, di mana waktu, menjadi ukuran.
Benar, bila dinyatakan pembelajaran itu mempunyai tujuan atau investasi jangka panjang, tetapi dalam pembelajaran ada juga hasil yang telah dicapai di setiap penggalan kegiatan. Dengan menetapkan langkah-langkah ini, maka kita dapat menyusun strategi, fleksibilitas susunan dari tiap tahapan atau langkah akan menjadi seni tersendiri bagaimana strategi dipilih.
Sistematis, memiliki makna bahwa apa saja komponen yang ada dalam kegiatan pembelajaran merupakan satu kesatuan, tidak ada yang paling penting, semua saling terkait dan saling berhubungan untuk mencapai satu tujuan. Tujuan atau kurikulum, siswa yang belajar, guru yang mengajar, lingkungan yang mendukung, media serta sumber belajar sampai evaluasi semua merupakan sistem yang saling terkait.
Bertujuan maknanya kegiatan yang bertujuan itu berarti memiliki orientasi, sasaran serta harapan. Siklus kegiatan pembelajaran bukan berputar tanpa akhir, tetapi ada tujuan yangh harus segera dicapai, dengan ini maka dibutuhkan evaluasi sebagai alat ukur apakah tujuan telah tercapai atau belum.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa dalam kegiatan pembelajaran, tetapi justru karena kegiatan ini terkait dengan kehidupan seseorang, maka selalu menjadi penting. Penting artinya bahwa setiap orang membutuhkan, setiap kegiatan selalu menyangkut hasrat hidup orang, dan bahkan setiap kegiatan menentukan keberhasilan.
Dari sini pendidik inspiratif menyadari bahwa pembelajaran itu akan hadir bila disadari, akan istimewa bila ditempatkan pada tempat yang semestinya, dan akhirnya menjadi bagian dari kehidupan yang bermakna.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.