Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat melahirkan perbuatan ataupun pengalaman belajar, dalam hal ini dapat melalui peristiwa yang sengaja ataupun tidak disengaja akan tetapi digunakan langsung untuk kepentingan belajar. Dalam pandangan Islam ataupun pendidikan Islam sungguh sarat nilai-nilai yang menjadi dimensi-dimensi sumber belajar berfungsi untuk membelajarkan manusia, warga belajar, peserta didik diharapkan mampu mengundang rahmat kebahagiaan dari maha pencipta. Dalam konteks hadits umat banyak belajar dari Muhammad Rasulullah SAW menurut pandangan teknologi pendidikan adalah fungsi sumber belajar. Sumber belajar dimaksud dalam dua sudut pandang yaitu diri pribadi Rasulullah sebagai pribadi contoh teladan bagi umat manusia hingga akhir zaman. (Purbatua Manurung, 2016)
Apakah Nabi Muhammad dapat dijadikan sumber belajar? Jawabannya ya, tentu ada beberapa alasan;
Pertama, pribadi Muhammad dari sejak kecil, remaja sampai dewasa, bahkan orang tua sampai meninggal dunia adalah satu keutamaan yang dapat dicontoh oleh siapapun manusia di muka bumi ini. Mencontoh kehidupan bagaimana beliau hidup sendiri, hidup berkeluarga, hidup bertetangga, bermasyarakat bahkan memimpin kaumnya adalah hal dapat jadikan panutan.
Kedua, ketika Muhammad telah tiada, ada warisan yang paling utama yakn Al Qur`an dan Al Hadits, keduanya dijamin otentik, tidak berubah. Dari kedua warisan itu banyak hikmah ilmu dan kebijakan yang dapat dijadikan pedoman hidup manusia hari ini maupun masa yang akan datang. Berbagai disiplin keilmuan lahir dari kedua warisan tersebut, bahkan terjaga dengan sendirinya antara orang yang mempelajari dengan sanad yang ia peroleh dalam berguru.
Ketiga, Islam sebagai agama, Al Qur`an sebagai kitab suci serta Muhammad sebagai nabi adalah sebagai pembuktian merupakan pelajaran yang sungguh panjang, luas dan tak terjangkau.
Kebudayaan dan peradaban adalah bukti, artefak, Ka`bah dan Masjid Nabawi menjadi saksi, serta tulisan dan catatan lengkap menghilangkan setiap alibi.
Keempat, dalam mempelajari ketiga hal di atas, secara formal empat mata pelajaran yakni; Al Qur`an dan Hadits, Akidah Akhlak, Fiqh dan Sejarah Kebudayaan Islam, ditambah Bahasa Arab dianggap cukup.
Inilah yang telah berlangsung beberapa dekade di mana Islam seakan bisa dihadirkan hari ini, di kelas, di mata pelajaran, sampai di dalam kehidupan sehari hari anak didik kita.
Sumber belajar memang tidaklah mesti langsung karena dapat saja tidak langsung. Secara sengaja by design menjadikan Muhammad sebagai sumber belajar itulah sesungguhnya empat mata pelajaran di atas.
Tetapi tidak ada salahnya bila siswa juga diajak atau berkesempatan menyaksikan langsung ke tanah suci untuk belajar seperti apa itu Ka`bah, Masjid Nabawi atau makam Rasulullah. Inilah yang disebut sumber belajar by utilization, dilakuan dengan sengaja tetapi mengambil bagian dari makna sesungguhnya.
Tak ada yang meragukan bila Purbatua Manurung menulis bahwa; sumber belajar dimaksud dalam dua sudut pandang yaitu diri pribadi Rasulullah sebagai pribadi contoh teladan bagi umat manusia hingga akhir zaman. Dan ini sekaligus menjawab pasti bisa bahwa Nabi Muhammad dapat dijadikan sumber belajar.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.