There are five important principles in learning: Following is an abbreviated statement of these principles: The demonstration principle: Learning is promoted when learners observe a demonstration. The application principle: Learning is promoted when learners apply the new knowledge. The task-centered principle: Learning is promoted when learners engage in a task-centered instructional strategy. The activation principle: Learning is promoted when learners activate relevant prior knowledge or experience. The integration principle: Learning is promoted when learners integrate their new knowledge into their everyday world. (M David Merrill, 2009).
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan sumber dan lingkungan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam membentuk sikap dan kepribadian.
Makna pembelajaran ini terus berubah, berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu yang terkait dengan pendidikan dan pembelajaran. Contoh ilmu tersebut adalah ilmu komunikasi, psikologi kognitif, teknologi informasi dan ilmu pendidikan tentunya.
M David Merril adalah ilmuwan teknologi pendidikan yang telah lama mendedikasikan diri untuk pengembangan desain pembelajaran terkait pengembangan kegiatan berbasis multidisiplin bahkan interdisiplin keilmuan seperti di atas.
Menurut Merril, ada lima prinsip utama yang harus diperhatikan ketika kita mengembangkan pembelajaran yakni;
Pertama, prinsip demonstrasi di mana pembelajaran akan meningkatkan hasil apabila peserta didik melakukan demonstrasi langsung seperti mengamati gejala sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat. Belajar dengan melakukan itu adalah terbaik, karena anak mengalami langsung apa yang sedang terjadi, mana yang pantas untuk dijadikan pelajaran atau mana yang harus dihindari.
Kedua, prinsip aplikasi dalam hal ini pembelajaran dapat dikembangkan dengan cara peserta didik menerapkan langsung pengetahuan baru yang diterimanya dari hasil mengamati. Memang diperlukan jedah untuk menguatkan hasil amatan, tetapi dengan penerapan langsung akan memberi kesan yang lebih dalam dan lama. Sehingga pembelajaran memiliki arti dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, berpusat pada tugas maksudnya adalah pembelajaran dengan cara memberi tugas kepada peserta didik itu sangat penting. Memberi tugas bukan semata memberi pekerjaan rumah atau mengerjakan soal, akan tetapi pendidik dan peserta didik terlibat langsung dalam sebuah kegiatan atau proyek tertentu. Inilah yang menjadikan peserta didik memiliki rasa empati, tanggungjawab serta berkelanjutan.
Keempat, prinsip aktivasi dalam hal ini seorang pendidik harus mampu merecall pengetahuan yang dimiliki selama ini untuk dihubungkan, dikaitkan dijadikan panduan bagaimana mempelajari hal baru. Seorang pendidik harus selalu mengajak peserta didik mengaktifkan pengetahuan atau pengalaman sebelumnya yang relevan atau terkait dengan materi pembelajaran yang akan diselesaikan hari ini. Begitulah dilakukan untuk siklus berikutnya.
Kelima, prinsip integrasi akhirnya tidak ada pengetahuan yang dipelajari adalah hal sia-sia, karena peserta didik diajak mengintegrasikan pengetahuan baru mereka ke dalam kehidupan yang dialami sehari-hari. Begitu juga dengan pendidik jangan sekali-kali menjauhkan peserta didik apalagi materi dengan kehidupan mereka, karena setiap pengetahuan itu berangkat dari pengalaman, dan akan berakhir dengan pengalaman lagi.
Sebagai seorang ilmuwan desain pendidikan dan pembelajaran pemikiran M David Merrill banyak memengaruhi model pembelajaran khususnya di lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan di Indonesia.
Dosen tamu di beberapa universitas yang konsen terhadap pengembangan pendidikan ini mempunyai banyak murid, paling tidak bukunya dijadikan referensi utama bagi pengembang pendidikan selama ini.
Bila ini telah dilakukannya 40-60 tahun lalu, maka sebagian suasana kelas hari ini adalah buah pemikiran yang terus menginspirasi dari prinsip-prinsip di atas.
Jelaslah bahwa dalam pembelajaran bukan memusatkan sumber pengetahuan adalah pada guru apalagi dosen, tetapi kemampuan kita memberikan lingkungan yang inspiratif bagi peserta didik.
Kini kita menyadari bahwa ilmu pendidikan dan pembelajaran harus selalu beriringan dengan ilmu-ilmu lain, bukan atau bersanding dalam multidisiplin apalagi saling mengkebiri,.
Jawaban yang pasti adalah kolaborasi interdisiplin untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan dan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.