Kondisi sehat pada hakikatnya adalah kita berada di dalam keseimbangan antara tiga serangkai kesehatan yaitu tubuh, pikiran dan sistem (body, mind, and system). Untuk menjadi sehat, kita harus mencapai keseimbangan tiga serangkai kesehatan di atas yakni keseimbangan antara tubuh, pikiran serta sistem. Sebaliknya kita akan jatuh sakit, apabila salah satu dari ketiga elemen tersebut terganggu sehingga tejadi ketidak seimbangan. Oleh karena itu, dalam pengelolaan penyakit terutama penyakit menahun, kita memerlukan penanganan yang bersifat holistik, menyeluruh, yang menyangkut pendekatan terhadap ketiga elemen di atas. (Munandjat Iskandar, 2010:5)
Setiap manusia pasti pernah sakit, padahal setiap kita tahu mana makanan yang sehat dan bergizi, mana pula minuman yang mengandung zat merusak sel tubuh.
Seorang dokter ahli penyakit sekalipun pasti pernah sakit, karena memang sakit itu tidak mengenal profesi siapa, kapan waktunya datang, dan mungkin juga tidak kompromi untuk datang sendiri atau menjadi wabah.
Itulah sakit menjadi penyakit semakin banyak obat justru berbanding signifikan dengan semakin banyak pula jenis penyakit. Sebagian saudara kita ada yang sakit dan kemudian sembuh, ada yang baru saja sembuh lalu masuk rumah sakit lagi.
Bahkan ada yang sakit satu hari, lalu sepekan tidak sembuh sampailah sebulan seperti baru mulai sakit alias sakit berlama atau permanen. Oleh karena itu, dalam pengelolaan penyakit terutama penyakit menahun, kita memerlukan penanganan yang bersifat holistik, menyeluruh, yang menyangkut pendekatan terhadap ketiga elemen yakni tubuh, pikiran dan sistem.
Elemen tubuh adalah fisik yang tampak, dari gejala pertumbuhan seseorang menjadi tinggi, berat sesuai dengan ukurannya. Pemeliharaan dilakukan dengan pola makan yang bergizi, minum yang terukur serta olah raga yang teratur akhirnya istirahat yang cukup.
Formulasi perawatan fisik ini dapat dilakukan dengan kontrol terhadap asupan dan kegiatan terjadwal. Tetapi kita juga harus sadar bahwa justru penyakit fisik juga datang dari apa yang kita makan, cara minum yang tidak proporsional, bahkan adab buang air sekalipun juga memberi pengaruh.
Intinya elemen tubuh harus dipelajari, dimengerti dan dipahami sebagai bagian dari cara kita hidup sehat yang benar. Elemen pikiran tercermin dari bagaimana kita mengerti apa makna hidup, memahami apa yang sedang kita jalani kemudian dialami.
Berfikir sesuai dengan kemampuan adalah hal baik, berfikir keras untuk memenuhi kepuasan tidak akan memberi solusi terhadap kesehatan. Ada tahapan berfikir agar terjadi keseimbangan antara beban dan tanggungjawab yakni pelajarilah arti diri, keluarga dan masyarakat secara proporsional.
Sebelum kita lahir sudah ada yang lahir duluan, sebelum kita berfikir apalagi memikirkan sesuatu sudah ada orang yang memikirkan, dan bahkan ketika kita nanti mati masih ada orang lain yang akan memikirkan.
Jangan sekali-kali berpikir bahwa sayalah yang paling bertanggungjawab di dunia ini, karena sesungguhnya tidak dibebankan sesuatu hal kecuali sesuai dengan kesanggupannya.
Elemen sistem mengarahkan kita bahwa hidup ini bukan sendiri, tetapi bersama dan berbagi. Tugas orang tua melahirkan dan mendidik anak, sementara tugas anak menjadi orang tua selanjutnya untuk melahirkan dan mendidik anak berikutnya.
Memaksakan diri menggantikan peran orang lain adalah kesalahan sistem yang fatal. Sistem yang sudah teratur maka ikuti, sementara ada sistem yang sedang dibangun maka partisipasi, kalaupun ada sistem yang menyalah maka hindari.
Lebih baik mencegah dari pada mengobati, semudah untuk diucapkan, tetapi kadang lupa untuk diingatkan apalagi dipraktekkan. Sederhananya adalah untuk menjadi sehat, kita harus mencapai keseimbangan tiga serangkai kesehatan di atas yakni keseimbangan antara tubuh, pikiran serta sistem.
Sebaliknya kita akan jatuh sakit, apabila salah satu dari ketiga elemen tersebut terganggu sehingga tejadi ketidak seimbangan. Bersilaturahmi untuk berbagi rezeki adalah tips jitu untuk sehat pada ketiga elemen di atas.
Terimalah apa yang sedang terjadi pada diri kita, bersyukurlah apa yang sedang kita alami hari ini, belajarlah semakin besar harapan maka semakin siap dikecewakan.
Saya tidak kecewa maka saya sehat selamanya, tidak ada penyakit yang menahun yang ada adalah bertahun-tahun saya terhindar dari segala penyakit yang ada.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.