Pengetahuan adalah kesadaran dan pemahaman aspek-aspek realitas tertentu. Ini adalah informasi yang jelas dan jelas yang diperoleh melalui proses nalar yang diterapkan pada kenyataan. Pendekatan tradisional adalah bahwa pengetahuan membutuhkan tiga kondisi yang diperlukan dan cukup, sehingga pengetahuan kemudian dapat didefinisikan sebagai keyakinan sejati yang dibenarkan. (Alo Liliweri, 2022:283).
Bangun tidur lagi, kita berjalan dan kita berinteraksi dengan apapun yang ada di dunia ini. Bangun tidur berarti kita berpindah dari ketidaksadaran ke dunia yang penuh disadari, maka kesadaran adalah faktor utama untuk mendapatkan sesuatu, di sana kita memulai pengetahuan baru.
Kita catat sekali lagi pertama adalah kesadaran.Kesadaran menjadi begitu penting, karena dengan itu kita dapat merencanakan, mengelola dan mengendalikan.
Maka sebaliknya seseorang yang ketika bangun tidur tidak tahu tujuan bangunnya, kemudian tidak dapat mengelola waktu dalam seharian, dan akhirnya ia justru dikendalikan oleh lingkungannya, maka ialah orang yang masih tidur atau belum sadar.
Kita setuju bahwa; pengetahuan adalah kesadaran dan pemahaman aspek-aspek realitas tertentu. Berjalan di muka bumi akan mendapatkan banyak hal, apakah itu benda yang terlihat, manusia yang menyapa atau masalah yang perlu solusi.
Tetapi ada hal yang perlu disiapkan untuk masa depan itu lebih menantang dan asyik untuk disinggahi. Berjalan tidak sekadar lewat begitu saja, bagi orang yang sadar ia akan menyiapkan alat untuk merekam, mengolah data untuk analisis, dan akhirnya akan dijadikan pengetahuan dari pengalamannya ketika satu kali berjalan.
Kita setuju lagi bahwa; ini adalah informasi yang jelas dan jelas yang diperoleh melalui proses nalar yang diterapkan pada kenyataan.
Ternyata berjalan yang dilakukan dengan perencanaan, akan menghasilkan pengetahuan, untuk itu perintahnya pengetahuan dapat dihasilkan oleh sebuah kesadaran yang dijalankan.
Apakah berinteraksi dengan segala sesuatu pasti mendapatkan hasil, jawabannya boleh ya boleh tidak. Namun bila diawali dari bangun, sadar dan merencanakan perjalanan untuk saling berinteraksi itulah standar minimal kita akan mendapatkan pengetahuan baru.
Dalam hal ini; pendekatan tradisional adalah bahwa pengetahuan membutuhkan tiga kondisi yang diperlukan dan cukup, sehingga pengetahuan kemudian dapat didefinisikan sebagai keyakinan sejati yang dibenarkan.
Bila kita sudah mendapatkan pengetahuan, maka percayalah itu yang menjadi hasil kita ketika akan beranjak tidur lagi nanti malam. Sebelum berakhir, maka yakinilah pengetahuan yang diperoleh akan memberikan manfaat untuk diri sendiri, terlebih untuk alam, dan menjadi nilai lain.
Maka akhiri setiap mendapatkan pengetahuan dengan tujuan untuk ibadah, serahkan kepada sang pemilik pengetahuan yang hakiki.
Dan apa sesungguhnya yang kita cari di dunia ini, tidak lebih adalah sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri, dan orang disekitar kita. Disana kita dapatkan keberkahan setiap bangun pagi untuk hidup seharian.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.