Oleh Prof Dr Mardianto MPd
Apa yang merupakan sumber pengetahuan tentang belajar? Mengenai informasi tentang belajar dikenali adanya beberapa sumber. Termasuk di sini adalah faktor dan kearifan yang sudah menjadi tradisi, filsafat, penelitian, empirik dan teori belajar. (Margaret E.Bell Gredler, 1994:3).
Kearifan adalah adalah kegiatan yang berlandaskan kebijaksanaan, kecerdasan pada diri seseorang dalam mengambil Keputusan.
Seorang pendidik harus mempunyai sifat kearifan apakah melekat pada dirinya, tetapi juga ketika ia memilih sumber pengetahuan yang akan diajarkan kepada siswanya.
Kearifan dapat berupa tradisi, di mana siswa yang belajar memiliki latar belakang suku, agama, budaya, kesemua hal tersebut harus dijadikan bagian dari sumber belajar.
Siswa yang dihargai dengan pendekatan kearifan tradisi mereka akan turut serta mengenal, memelihara bahkan menjadikan bagian dari pelestarian kearaifan tradisi.
Kearifan yang menjadi filsafat hidup, hal-hal besar dalam kehidupan ini adalah hukum atau aturan tak tertulis tetapi ada dan diakui.
Filsafat hidup setiap orang memang berbeda, tetapi ketika berjumpa ada yang sama di antara keduanya, apalagi komunitas terlebih dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kearifan filsafat berdiri di atas segala kearifan tradisi karena mengajak semua orang mengerti dan memahami arti hidup bersama, inilah bagian penting yang harus diajarkan oleh pendidik kepada siswanya.
Kearifan hasil penelitian, apa yang ada di dunia ini belum tentu kita ketahui semua, tetapi semua tidak mesti kita miliki sebagai sumber pengetahuan.
Mengemas sebagian besar pengetahuan tersebut maka dilakukan penelitian untuk membenarkan yang pantas diajarkan, dan menghindari apa yang harus ditinggalkan.
Hasil-hasil penelitian merupakan informasi penting bagi guru dalam mengembangkan sumber belajar, agar tradisi ilmiah terus dijadikan bagian dari kegiatan ilmu pendidikan.
Kearifan dari pengalaman hidup sehari-hari, bukankah setiap anak berbeda, setiap keluarga memiliki ciri khas, dan setiap kita ada yang tidak sama.
Pengalaman interaksi setiap individu kadang ada kebaikan kadang ada masalah, semuanya dapat dijadikan bagian penting dari belajar.
Ini artinya belajar tidak mesti mengerti tentang hal yang jauh dari kehidupan siswa, tetapi mulailah dari hal-hal yang kecil, keseharian, dan dekat dengan kehidupan.
Kearifan sebagai teori belajar, kita setuju bahwa teori itu diawali dari fakta dan diakhiri dengan fakta. Dari fakta tentang kearifan lokal, pengalaman hidup sehari-hari, hasil penelitian maka jadilah teori untuk mengabstraksikan sebuah fenomena.
Mengajarkan fenomena boleh saja dengan contoh nyata, tetapi teori akan membantu berfikir lebih simpel sederhana dan ilmiah.
Sumber belajar beralaskan kearifan merupakan hal yang sangat bijaksana, betapa tidak karena belajar adalah mengetahui tentang hidup dan kehidupan, memaknai hidup, mengelola hidup dan mengendalikan hidup akhirnya bagaimana menjadi hidup bermakna.
Itulah sumber belajar yang sesungguhnya, karena bila kita mampu memahami dan memanfaatkan dengan baik maka dapat menikmati belajar itu sendiri.
Pendidik inspiratif adalah orang yang mampu mengajar membawa pengalaman anak menjadi sumber belajar, dikuatkan dengan hasil penelitian, jadilah teori yang mampu memprediksi masa depan, akhirnya itulah pegangan hidup sebagai filosofi yang tidak jauh dari tradisi.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”.